Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOPI termasuk komoditas perkebunan unggulan Indonesia dengan peluang ekspor tertinggi, tak heran jika kopi semakin diminati dan banyak ditanam atau dibudidayakan. Tak dapat dipungkiri, pastinya dalam pengembangannya dihadapkan berbagai tantangan.
Pemerintah pun tak tinggal diam, terus berupaya menjaga kestabilan mutu hasil produksi dan produktivitas kopi Indonesia.
Salah satunya, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong dan memaksimalkan upaya pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) komoditas perkebunan serta peningkatan kapabilitas penanganan OPT tanaman kopi.
“Serangan OPT jika tidak dilakukan penanganan yang benar dan tepat dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis baik kualitas maupun kuantitas. Gangguan OPT pada tanaman kopi tidak hanya pada tanaman dewasa di lapang, namun juga harus dipantau dan dikawal saat di pembibitan, kebun entres, dan penyimpanan,” ujar Hendratmojo Bagus Hudoro, Direktur Perlindungan Perkebunan di Semarang Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Bagus Hudoro menjelaskan, OPT yang menyerang tanaman kopi merupakan faktor yang harus mendapatkan perhatian besar dan tentunya pengelolaan yang serius, melalui penerapan taktik dan strategi yang tepat sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan menjadi sekecil mungkin.
“Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas perlindungan perkebunan dan para petani, khususnya tentang penanganan OPT tanaman kopi, sehingga dapat melakukan identifikasi, pengamatan, dan pengendalian OPT kopi dengan cara yang tepat. Ini perlu dilakukan demi mendorong kembali peningkatan ekspor dan kualitas mutu hasil komoditas perkebunan,” ujar Bagus.
Bagus menambahkan, Petugas perlindungan maupun petani harus update terhadap informasi terbaru dalam penanganan OPT Kopi, baik informasi tentang Budidaya Kopi yang Baik, Pengenalan OPT Kopi (Pembibitan, Akar, Batang, dan Buah), Pengamatan Serangan OPT Kopi, Taksasi Produksi (pembibitan dan Produktivitas), Pengendalian OPT Kopi, maupun Penggunaan Pestisida dalam Penerapan GAP Kopi.
Selain itu, juga harus sigap dalam mengantisipasi dampak pengaruh perubahan iklim terhadap perkembangan OPT terutama hama penggerek buah kopi.
“Demi mendukung peningkatan produktivitas komoditas kopi di Indonesia Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya melakukan pembinaan, bimbingan, dan pendampingan kepada pekebun dalam menerapkan teknologi perlindungan perkebunan, pengamatan dan pengendalian OPT,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rais Widiyanto dari Pusat Penelitian Tanaman Kopi dan Kakao Indonesia mengatakan, kopi asal Semarang khususnya Daerah Gunung Kelir mempunyai citra rasa yang khas. Citra rasa ini perlu di jaga dari serangan PBKo agar mutu yang di hasilkan mempunyai nilai tambah.
Sementara itu, menurut Eko, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengatakan, Tentunya kami terus mendukung pengembangan komoditas kopi di sekitar gunung kelir, dengan cara melakukan pembinaan, pendampingan dan fasilitasi guna mendorong kemajuan usaha kelompok tani kopi.
Diketahui bahwa, Salah satu kelompok tani kopi yang memiliki perkembangan yang baik adalah Kelompok Tani Ngudi Makmur X di Dusun Tompak, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Kelompok tani ini terbentuk sejak tahun 2018 dan diketuai oleh Antep Rosit (Simon). Produk yang sudah dihasilkan yaitu Kopi Gayeng dan POC Super 38.
Demi peningkatan kapabilitas penanganan OPT tanaman kopi, turut dilakukan kunjungan lapangan ke Kebun Kopi Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dimana dilakukan kegiatan Pengamatan OPT, Pemasangan perangkap, Aplikasi Agens Pengendali Hayati (APH), Pengenalan OPT dan okulasi/grafting. (RO/OL-7)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP).
KITA sudah mempelajari Bab 9 tentang Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan dalam buku IPA kelas 9 semester 2. Bagaimana rangkumannya? Berikut rangkumannya.
Selain sebagai tempat hidup berbagai hewan tanah, tanah juga menghidupi tumbuhan dan hewan yang hidup di atas tanah? Lebih jelasnya peran tanah bagi kehidupan, simak tulisan di bawah ini.
Hama tanaman adalah masalah umum yang sering dihadapi oleh para petani dan penghobi kebun.
Ada beberapa teknologi perkembangbiakan tumbuhan yang kini banyak dilakukan. Apa saja itu? Simak uraian di bawah ini.
Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit buah atau berbiji terbuka disebut tumbuhan Gymnospermae. Pohon pinus, pohon ginkgo, dan pakis haji juga tergolong Gymnospermae.
Pada perkembangbiakan generatif, sel sperma dan sel telur mengalami fertilisasi, sehingga terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji. Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved