Selasa 07 Februari 2023, 11:15 WIB

Pasien Campak Sebaiknya Diisolasi

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Pasien Campak Sebaiknya Diisolasi

ANTARA/istockphoto
Ilustrasi

 

PENDERITA campak sebaiknya dirawat di ruang khusus atau melakukan isolasi agar tidak menularkan maupun tertular virus lainnya. Hal itu dikatakan Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi) sekaligus spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan tropis anak Prof Hinky Hindra Irawan Satari.

"Anak yang terkena campak itu daya tularnya lebih tinggi dari covid-19. Sepuluh kali lipat. Dia menularkan dari udara, dari ludah, dari kontak secara langsung juga bisa. Jadi yang paling efektif memang isolasi. Isolasi itu artinya dirawat di ruangan tersendiri. Kurang lebih dibutuhkan selama seminggu," terang Hinky saat dijumpai di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (6/2).

Tidak hanya di rumah, jika dirawat di rumah sakit, seorang yang terkena campak sebaiknya juga dirawat di ruang tersendiri. Selain itu, petugas kesehatan pun juga harus menggunakan pakaian pelindung untuk melindungi diri.

Baca juga: Benarkah Ruam Campak Bisa Diredakan dengan Minum Air Kelapa?

"Kalau pun dirawat di rumah sakit, harus dirawat di ruang khusus. Di ruang isolasi. Supaya tidak menularkan pada anak lain, juga terhadap petugas kesehatannya. Petugasnya juga harus sudah vaksin dan menggunakan alat pelindung diri," jelas Hinky.

Seorang yang sedang menderita campak tidak hanya berpotensi menularkan saja. Hinky mengatakan, mereka yang sedang terinfeksi campak juga bisa terkena virus lain. Sebab, daya tahan tubuh seorang yang mengalami campak sedang rendah.

'Bukan hanya menularkan, dia juga berisiko terkena penyakit yang lain. Karena kan dia lagi dalam posisi daya tahan tubuhnya rendah," kata Hinky.

Hinky juga memaparkan seorang yang sedang mengalami campak tetap boleh mandi. Jadi, mandi dapat menyebabkan ruam campak menyebar hanyalah mitos.

Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada orangtua untuk tetap memandikan anak dengan cara mengelap badannya jika sang anak sedang terkena campak.

"Tidak boleh mandi itu kalau dia dalam keadaan demam tinggi. Dalam keadaan tidak sadar atau kejang. Tapi kalau sudah nggak demam, selera makan sudah timbul, kebersihan juga merupakan salah satu upaya yang efektif dalam menyembuhkan atau mencegah," ungkap Hinky.

"Nggak (tidak mengakibatkan ruam menyebar). Ruamnya bukan menyebar karena dimandiin. Tapi memang dari hari ke hari memang meluas. Kemudian nanti hilang lagi selama 3 hari. Jadi memang lama penyakitnya secara umum memang 7 hari," pungkas Hinky. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Ist

Kisah Sukses Womanpreneur Nathania Astria, Bangun Bisnis Travel dari Nol

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:17 WIB
Sejak kehadiran K-Pop dan drama Korea yang semakin populer pada 2010 silam, banyak orang-orang yang penasaran ingin datang langsung ke...
ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Sistem Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Dinilai Bermasalah

👤Dinda Shabrina 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:03 WIB
Pada jalur ini peserta yang akan masuk ke perguruan tinggi negeri tertentu akan dites melalui ujian literasi, numerasi, penalaran dan...
ANTARA/MOCH ASIM

Aksara Nusantara Bisa Bantu Pahami Karakter Indonesia

👤Budi Ernanto 🕔Kamis 23 Maret 2023, 20:32 WIB
Sangat penting bagi sebuah negara seperti Indonesia yang memiliki warisan aksara di setiap daerah memiliki aksara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya