Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperbaharui prediksinya terkait cuaca Tahun Baru 2023. Sebelumnya, BMKG mengungkapkan bahwa pada 31 Desember 2022 tidak ada potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Namun, karena adanya perubahan fenomena atmosfer, potensi cuaca ekstrem besar terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
"Jadi tanggal 31 Desember 2022 yang semula di prediksi situasinya semakin membaik, ternyata 31 Desember 2022 ini pun masih memiliki potensi besar intensitas hujan kategori tertinggi, yaitu ekstrem, bisa di atas 150 milimeter dalam 24 jam," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (30/12).
Baca juga: KAI Masih Wajibkan Pemakaian Masker di Seluruh Layanan
Dwikorita menjelaskan, mulanya, ada bibit siklon tropis 95W yang barada di Filipina yang dapat menghisap potensi hujan ekstrem di wilayah Indonesia. Namun, bibit siklon itu kemudian lenyap dan digantikan dengan munculnya eks siklon tropis Ellie yang memasuki daratan Australia Barat. Adanya eks siklon trpois ini menimbulkan tekanan udara rendah di selatan Australia dan bergerak masuk ke Pulau Jawa dan berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Meskipun potensi perubahan eks siklon itu menjadi siklon tergolong rendah, namun Dwikorita menyebut hal tersebut harus diwaspadai.
"Kondisi ini mampu meningkatkan potensi peningkatan awan hujan dan ketinggian gelombag laut di skeitar bbit siklon tersebut dan di sekitar daerah tekanan rendah tersebut," kata dia.
Dengan perubahan fenomena itu, sejumlah wilayah yang harus siaga akan adanya potensi hujan ekstrem pada 30 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 di antaranya ialah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggar Timur.
Untuk mengantisipasi adanya hujan ekstrem, Dwikorita meminta semua pihak untuk siaga akan ancaman bencana hidrometeorologis.
"Jadi perlu waspada tentang banjir, banjir bandang, longsor. Lalu bagi masyarakat yang perjalanan melewati lereng gunung hindarilah. Hindirilah merusak lingkungan dan pohon-pohon yang rawan roboh mohon dipangkas, lalu baliho atau tegakan yang rapuh rawan roboh apaliagi akan tertiup angin kencang mohon segera diamankan," imbau dia. (OL-6)
Kondisi ini memicu merebaknya kasus batuk serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, terutama saat kecepatan angin di atas 15 knot cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Cuaca panas ekstrem yang melanda Jepang dalam beberapa pekan terakhir membawa dampak yang serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved