Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR terorisme sekaligus pembuat film Noor Huda Ismail mengatakan bahwa dirinya sengaja melibatkan langsung para pelaku aksi terorisme dalam pembuatan filmnya untuk membuat karyanya relatable dengan pengakuan para pelaku.
"Karena merekalah yang pernah bagian dari kelompok ini (teroris). Mereka tahu telah dibohongi oleh kelompok lama, jadi mereka punya energi untuk melawan narasi-narasi lama mereka. Kita di luar yang paham dengan komunikasi sehingga narasinya betul-betul mengena. Jadi enak ditonton," ucap Noor Huda seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (29/12).
Noor Huda adalah orang di balik layar pembuatan konten-konten narasi terkait terorisme melalui film pendek dan buku. Beberapa film pendeknya antara lain 'Jihad Selfie', 'Cross Fire', dan 'Kecewa karena Bapak menjadi Teroris'.
Dalam film-filmnya, ia melibatkan langsung para pelaku aksi terorisme. Salah satunya adalah Munir Kartono di film 'Kecewa karena Bapak menjadi Teroris'. Munir pernah empat tahun hidup di penjara akibat terlibat pendana terorisme kasus bom Mapolres Surakarta.
Dari film-film itu, founder Yayasan Prasasti Perdamaian ini mengungkapkan bahwa virus-virus radikalisme dan terorisme merasuki seseorang tidak hanya dari jalur agama, tetapi bisa dari masalah sosial lainnya.
Baca juga: 2.356 Orang Jadi Korban Perdagangan Orang dan Separuhnya Anak-Anak
Contohnya Munir Kartono, ia teradikalisasi berawal dari masalah keluarga yang tidak terselesaikan sehingga ia mencari jalan keluar di luar rumah.
Dari sanalah ia bersentuhan dengan radikalisme yang membawanya berkawan dengan tokoh ISIS Indonesia, yaitu Bahrun Naim. Bahkan, Munir dan Bahrun Naim membicarakan rencana aksi terorisme sambil bermain biliar.
"Ada banyak cara pintu masuknya, gak hanya pengajian bahkan main biliar saja bisa jadi (teroris). Kecewa dengan keluarga juga bisa jadi.
Untuk itulah semua pihak harus terlibat dalam mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme ini. Kalau ambil istilah BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), berbagai sektor harus terlibat," tutur Huda.
Penguatan narasi kebangsaan, kedamaian, dan keagamaan yang benar harus terus diberikan kepada anak muda agar mereka memiliki imunitas dan kemampuan melawan paham-paham kekerasan itu.
Oleh karena itu, keberadaan Duta Damai Dunia Maya BNPT menjadi solusi dalam menyebarkan pesan-pesan persatuan, perdamaian, toleransi, dalam rangka mencegah anak muda terpapar radikalisme dan terorisme.
Dengan keberadaan Duta Damai Dunia Maya BNPT di 18 provinsi ini, Noor Huda berharap mereka bisa mengungkapkan berbagai jenis radikalisme berbeda yang muncul di berbagai provinsi. Itu penting agar masyarakat tahu bahwa radikalisme itu tidak hanya berbasis agama saja, tetapi juga bermacam-macam penyebabnya.
"Saya senang ada teman-teman dari Ambon dan Papua. Saya harapkan mereka bisa bikin konten tentang jenis radikalisme yang tidak melulu karena Islam saja," ucapnya. (Ant/OL-16)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan Zionis di Gaza.
REMAJA 18 tahun bernama Muammar, ditangkap oleh pihak Datasemen Khusus (Densus) 88 saat sedang membeli air galon, Sabtu (24/5) petang karena diduga terlibat aktivitas terorisme.
MENTERI Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, menyampaikan pidato kunci dalam forum internasional bertema keamanan global yang diselenggarakan di Doha, Qatar.
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved