Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

YKAN Adakan Conservation Talk Bahas Perempuan dan Alam

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
24/12/2022 13:20
YKAN Adakan Conservation Talk Bahas Perempuan dan Alam
Kampanye tersebut merupakan penghargaan terhadap para saintis perempuan dan pemimpin perempuan dari berbagai komunitas.(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan.)

PADA Kamis (22/12), Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengadakan acara Conservation Talk dengan tema Perempuan untuk Alam sebagai salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Bumi tahun ini. Bertepatan dengan momen Hari Ibu, YKAN menutup kampanye mereka dengan menggelar acara bincang-bincang tersebut.

Kampanye tersebut merupakan penghargaan terhadap para saintis perempuan dan pemimpin perempuan dari berbagai komunitas. "Lewat tema Perempuan untuk Alam kami ingin memperkenalkan sekaligus menyoroti peranan perempuan dalam konservasi," tutur Sally Kailola sebagai Kepala Divisi Komunikasi di YKAN.

Dalam sesi diskusi pertamanya, topik yang dibahas ialah Konservasi Alam di Mata Para Konservasionis Perempuan bersama narasumber seperti Herlina Hartanto sebagai Executive Director YKAN, Noviar Andayani sebagai Country Director Wildlife Conservation Society, dan Meizani Irmadhiany sebagai Senior Vice President & Executive Chief Konservasi Indonesia.

Para konservasionis tersebut membahas pendapat mereka terhadap konservasi alam. "Memahami keanekaragaman itu terbentuk memang menjadi alasan dasar untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati tersebut," ungkap Noviar Andayani. Noviar merupakan seorang dosen senior di FMIPA Universitas Indonesia dan menerbitkan lebih dari 80 publikasi bertaraf nasional maupun internasional.

Meizani yang sedari kecil sudah tertarik dengan alam mengaku bahwa ekosistem yang sehat mau tidak mau menjadi pilar atau fungsi utama yang dulunya dilewatkan. Meizani memimpin konservasi Indonesia dengan membangun program dan kemitraan strategis untuk mencapai dampak besar bagi manusia dan alam.

Kemudian Herlina Hartanto yang dikenal sebagai pakar global di bidang kehutanan memiliki pengalaman dalam melakukan konservasi ekosistem hutan hujan tropis. Langkah awal dirinya dalam membangun YKAN karena rasa haus atau rasa dahaga yang besar terhadap ekosistem hutan. Ia yang sedari kecil tinggal di kota memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap lingkungan hutan yang tidak bisa ia temui di kota. "Kontribusi manusia itu sangat besar kepada alam," ujar Herlina. Oleh sebab itu dibutuhkan apresiasi tentang kompleksnya hubungan manusia dan alam.

Para pembicara memotret kondisi alam di Indonesia dan perempuan diperlukan untuk memberikan perspektif yang berbeda di tingkat tapak hingga di tingkat global. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya