Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DISRUPSI yang diwarnai lompatan-lompatan teknologi saat ini merupakan ujian bagi generasi penerus bangsa. Untuk menjawab tantangan itu, para pemuda harus mampu membentuk diri menjadi pembelajar.
"Generasi muda ialah harapan bangsa ini sebagai generasi penerus yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini di masa depan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam acara Dengar Pendapat Masyarakat bertema Generasi Perubahan di Yayasan Santrendelik, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/12) malam. Hadir pada acara tersebut antara lain CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib, Amelia Anggraeni (anggota DPR 2014-2019), Lutfi Asyaukanie (Dosen Universitas Paramadina), dan para pemuda pesantren kontemporer di bawah Yayasan Santrendelik.
Menurut Lestari, dalam sejarah bangsa ini peran para pemuda sangat sentral dalam mewujudkan kemerdekaan dan membentuk negara Indonesia. Bahkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari kesepakatan segenap anak bangsa yang ketika itu usianya masih terbilang belia dan kebanyakan berstatus mahasiswa.
Di tengah berbagai perubahan dewasa ini, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR, generasi muda harus membangun dirinya sebagai pembelajar agar mampu bertahan dan meneruskan kiprahnya dalam siklus kehidupan yang terus berputar. Belajar, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tidak melulu dilakukan secara formal lewat lembaga pendidikan, tetapi bisa juga secara informal dan menjadikan belajar bagian dari keseharian kita.
Agar bisa menjadi pembelajar, jelas Rerie, harus berpegang pada lima hal yaitu para pemuda harus memiliki tatanan sistem berpikir (system thinking), mampu menguasai diri (personal mastery), memiliki model mental atau pandangan tentang dunia (mental model), mampu merumuskan dan membagikan visi (shared vision), dan membangun kebiasaan belajar dan berpikir bersama (team learning). Yang tidak kalah penting, ujar dia, dalam proses tersebut harus dibuka ruang untuk melakukan kesalahan. Ini karena menghadapi kesalahan itulah sejatinya belajar.
Generasi muda, tegas Rerie, harus menjadi orang-orang yang qualified, yaitu orang yang tahu kalau dia tahu dan tahu kalau dia tidak tahu. Jadi bila tidak tahu, jangan sok tahu, serahkan saja kepada orang yang tahu.
Karena setiap orang, tambah dia, sejatinya memiliki kecakapan masing-masing di bidangnya. "Karenanya, untuk menjadi pemimpin kita harus memiliki kemampuan mengorkestrasi berbagai potensi kemampuan yang dimiliki para anggota tim itu," ujar Rerie.
Pemimpin yang baik, jelas Rerie, harus mampu mencetak pemimpin yang lebih baik dari dirinya dan tahu waktu harus berhenti untuk memberi kesempatan pada penerusnya. Sejumlah kemampuan tersebut harus terus diasah di masa muda, sehingga pada waktunya generasi penerus siap menerima tongkat estafet kepemimpinan negeri ini.
Pemimpin masa depan harus mampu menghadapi potensi ancaman krisis multidimensi, seperti yang terjadi saat ini. Kondisi itu, tegas Rerie, harus dijawab oleh anak-anak bangsa yang qualified dan memiliki fondasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. (OL-14)
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menekankan pentingnya festival ini sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Saat ini semakin banyak desa yang memanfaatkan dana desa untuk pembangunan sarana olahraga dan ruang kreatif pemuda.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Musda ke-V Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan resmi menetapkan Sopian Hadi Permana sebagai Ketua DPD KNPI Kota Tangsel
Pentingnya peran AMPI dalam menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved