Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menekankan manajemen distribusi bantuan harus merata bagi korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Diah usai melakukan pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VIII DPR RI dengan Bupati Cianjur dan Kepala BNPB beserta jajarannya dalam rangka meninjau penanganan gempa bumi Cianjur di Posko Komando Tanggap Darurat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Mitra Komisi VIII ada di area penanganan bencana Kabupaten Cianjur gempa bumi yaitu BNPB, Kementerian Sosial, dan ada juga beberapa lembaga amil zakat yang dikoordinir oleh Baznas dan juga Kementerian Agama," jelasnya.
"Tadi ada beberapa problematika yang tentu juga jadi pertanyaan masyarakat. Salah satunya menyangkut koordinasi bantuan logistik serta pola kerja BNPB dan BPBD,” ungkap Ketua Tim Kunspik tersebut usai memimpin pertemuan, Jumat (25/11).
Baca juga: 7 Organisasi Indonesia – AS Kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Politikus PDIP ini juga menyampaikan keprihatinannya mengingat banyaknya korban anak-anak yang jumlahnya 37 persen dari total korban meninggal.
Selain itu, Diah mengaku khawatir dengan keberadaan anak-anak dan kaum lansia di tenda-tenda pengungsian yang butuh perlindungan khusus dan harus dilakukan dengan pendekatan yang berbeda.
“Kita lihat banyak bantuan dari masyarakat, ini manajemen distribusinya tentu harus merata. Pendistribusiannya dapat mengandalkan dari struktur birokrasi dari kabupaten kecamatan dan kelurahan, kemudian diteruskan oleh jaringan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," ucap Diah.
"Sejauh ini memang mungkin ada dampak dari akses jalan dan keterjangkauan, namun apabila dalam waktu serentak (bantuan) ini bisa menjangkau semuanya,” tambahnya.
Terakhir, Diah berharap bantuan ini tidak hanya material dan logistik saja, namun juga bantuan spiritual dan juga rehabilitasi psikososial. Termasuk juga kebutuhan konseling bagi pengungsi khususnya anak-anak sebagai cara untuk memulihkan trauma usai bencana. (RO/OL-09)
Setelah bersih puing-puing, rumah yang rusak dibangun kembali.
Dengan potensi bencana gempa yang ada, seharusnya pemerintah memiliki mitigasi yang lebih baik.
Pemilik rumah, Udin Sukmaludin dan Oos mengaku meski dijanjikan bantuan, sampai saat ini janji itu tidak ada realisasinya.
PT Gag Nikel selalu bergerak cepat menurunkan tim dan bantuan setiap kali terjadi musibah bencana. Di antaranya di Papua, Lombok, NTB, Bogor, Cianjur, Jakarta, dan daerah lainnya.
Bantuan logistik yang dibawa menggunakan truk itu berisi paket sembako. Bantuannya terdiri dari beras, minyak goreng, gula, serta mi instan
PERUSAHAAN Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya bergerak cepat soal kemanusiaan untuk membantu penyintas gempa di Cianjur, Jawa Barat.
PLN juga terus bersiaga selama 24 jam guna mengantisipasi keandalan jaringan listrik saat terjadi bencana alam di Sumedang.
Rencana pemberian bantuan pangan tersebut merupakan instruksi dari bupati.
kini Sumarni bersama keluarganya sudah bisa menempati bangunan rumah yang ideal.
Jumlah pengungsi korban bencana mencapai 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa. Pemerintah daerah memastikan kondisi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari para pengungsi.
Pemindahan tersebut agar sebanyak 150 warga yang terdampak kebakaran mendapat tempat bermalam lebih layak daripada tinggal di tenda pengungsian.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi bersama jajaran Korlantas menyambangi korban kebakaran di Simprug RT 008/008, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved