Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berencana menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial. Saat ini BPIP tengah menyusun strategi lewat diskusi dengan para ahli, serta praktisi agar langkah sosialisasi tersebut tepat sasaran.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Prakoso mengatakan, jumlah warganet (netizen) di Indonesia kini lebih banyak dari pada pendudukanya. Bagaimana pun, dalam 24 jam sehari masyarakat lebih sering mengakses media sosial sehingga penanaman nilai Pancasila tak bisa dengan cara yang biasa saja.
“Kalau kita tidak bisa kasih bagian dari rutinitas masyarakat, apalagi generasi milenial, dikhawatirkan netizen di Indonesia makin tidak sopan serta lebih sering mengumbar ujaran kebencian lewat Medsos,” ungkap Prakoso dalam diskusi Grand Design Kolaborasi Penguatan Nilai Nilai Pancasila melalui Media Sosial, di Hotel Santika, Kota Bekasi, Jumat (18/11).
Menurut dia, sejak jaman kemerdekaan Pancasila telah disepakati sebagai prinsip. Negara ini dibentuk mempunyai teritori dan mempunyai visi dan misi. Teritori jelas Sabang sampai Merauke. Tapi isinya, prinsipnya Pancasila sebagai dasar negara, filosofi, dan pandangan hidup.
Untuk mendelivery nilai-nilai itu, lanjut dia, salah satunya melalui medsos karena bisa diakses setiap saat. Seyogyanya nilai-nilai itu bisa memberikan jejak digital pada masyarakat Indonesia.
“BPIP tidak boleh salah. Oleh karena itu, ketika membuat konten-konten masih ada kendala karena kurangnya kepercayaan diri untuk mengupload konten yang kira-kira diminati masyarakat,” jelas dia.
Direktur Sosialisasi dan Komunikasi M Akbar Hadiprabowo mengatakan, BPIP sedang membuat grand design kolaborasi penguatan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial. Salah satu tugas pokok BPIP, adalah melakukan sosialisasi Pancasila. Namun, dia mengakui melaksanakan amanah tidak mudah.
Baca juga : Peranan Jokowi Mampu Satukan Pemimpin Dunia di KTT G20
BPIP kini mulai merambah ke media sosial namun beragam distorsi muncul. Misalnya saja survei Microsoft yang menyatakan Netizen Indonesia dinobatkan sebagai netizen yang tidak sopan di seluruh dunia. Kemudian ujaran kebencian serta paham-paham yang menentang ideologi Pancasila.
“Arahan Presiden Jokowi menyarankan perlu kita membanjiri narasi Pancasila melalui media sosial. Anak-anak muda, kalau tidak mengerti masalah ideologi, masalah Pancasila, bahaya negara ini. Hati-hati menyerap informasi, pengetahuan dan nilai-nilai,” kata Akbar.
Jurnalis senior Hardy R Darmawan menambahkan, media sosial merupakan representasi dari kehidupan sosial. Antara media sosial dan jejaring sosial basisnya sama yakni memingkinkan orang berinteraksi dan menyampaikan pendapat, terarsip dan jadi simulasi sosial yang nyata.
“Bedanya medsos itu segala sesuatu yang terhubung dengan internet, sedangkan jejaring sosial adalah lebih intens dalam komunikasi fan kuat dalam ikatan platform sosial seperti sekarang,” jelas Hardy.
Karena itu, dengan karakteristik media sosial dan tugas BPIP untuk membumikan ideologi pancasila tidak bisa sendirian. BPIP harus mengenali karakter audiens media sosial. Untuk itu, saat berkolaborasi BPIP harus ikhlas setara dengan lembaga tersebut.
“Misalnya mau membumikan nilai ‘Panca Mandala’ untuk milenial, ya tidak masuk kalau bentuknya seminar atau FGD gini. Nah kalau buatnya tiktok challange atau stand up comedy misalnya itu masuk,” kata dia.
Selain itu, dalam berkolaborasi di medsos ada tiga unsur penting. Petama, pesan narasi yang didapatkan, Kedua, program komunikasinya seperti apa dan Ketiga siapa yang menyampaikannya. (OL-7)
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
Ingin jadi anggota Paskibraka 2025? Simak syarat lengkap, tahapan seleksi, dan pelatihan intensif calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas di upacara HUT RI.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved