Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ASOSIASI Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) menyatakan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton di antaranya dibuang ke laut.
Masalah sampah plastik ini menjadi perhatian pemerintah dan pemerhati lingkungan. Maka muncul gerakan diet kantong plastik. Mal, pusat perbelanjaan, toko-toko sudah tidak lagi menyediakan kantong plastik sekali pakai dan sebagai gantinya masyarakat harus membawa tas belanja sendiri.
Pusat-pusat perbelanjaan menyediakan tas-tas belanja non plastik berbayar. Konsumen saat ini mengharapkan perusahaan untuk membantu mengatasi beberapa tantangan masyarakat yang paling mendesak, termasuk masalah sampah plastik.
Dalam beberapa kasus, konsumen bersedia membayar lebih kepada perusahaan yang membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih ramah lingkungan. Salah satu perusahaan di Eropa yakni Philips Domestic Appliances saat ini sedang berfokus untuk meningkatkan standar berkelanjutan.
Philips Domestic Appliances adalah perusahaan yang bergerak pada produk digital inovatif yang meliputi peralatan dapur, pembuat kopi, garmen, dan produk perawatan rumah.
Danny H Hadhyan, President Director PT Philips Domestic Appliances Indonesia Commercial dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11) mengatakan bahwa Philips Domestic Appliances Indonesia baru-baru ini meluncurkan inisiatif untuk menyediakan tas ramah lingkungan kepada pelanggan sebagai cara dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Kini, semua Pusat Layanan Philips Domestic Appliances Indonesia di seluruh Indonesia menawarkan kepada pelanggan tas ramah lingkungan yang tahan lama dan dapat digunakan kembali.
"Pemasukan dari tas yang dijual dengan harga Rp10.000 ini disalurkan oleh Philips Domestic Appliances ke Teens Go Green Indonesia (TGGI), sebuah organisasi yang mengedukasi anak muda tentang pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan sampah, khususnya plastik sekali pakai," ujarnya.
Kampanye penjualan tas ramah lingkungan dilakukan di 20 pusat layanan Philips dan pusat pengalaman pelanggan atau Customer Experience Centers (CEC) di seluruh Indonesia.
baca juga: McDonald's Inggris Berencana Tidak Lagi Gunakan Peralatan dan Furnitur Plastik
Untuk bisa berpartisipasi, konsumen dapat memindai kode QR di poster yang disediakan di pusat-pusat ini, membeli eco-bag, dan pembayarannya langsung ditransfer ke TGGI. Philips Domestic Appliances Indonesia menargetkan penjualan mencapai 2.000 tas ramah lingkungan sebelum April 2023.
Di Philips Domestic Appliances, semua produk dirancang dengan mempertimbangkan standar Eropa untuk bisa diperbaiki dan didaur ulang.
Selain itu, bahan yang digunakan dalam produknya datang dari sumber yang berkelanjutan dan mudah digunakan kembali atau didaur ulang. Serta tidak ada lagi penggunaan bahan plastik untuk kemasan produk dan pusat layanan.
Sejalan dengan itu Philips Domestic Appliances di Indonesia akan memperbaiki dan mendaur ulang produk untuk digunakan kembali atau dibuang dengan benar. (N-1)
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved