Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DALAM upaya meningkatkan kecakapan digital bagi para aparatur sipil negara (ASN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar training of trainer (ToT) literasi digital sektor pemerintahan. Pelatihan literasi digital kali ini diberikan kepada Widyaiswara Direktorat Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kegiatan ditujukan untuk menambah kecakapan dan kesadaran akan literasi digital bagi para ASN untuk menunjang profesinya selaku abdi negara. Terlebih lagi, pekerjaan ASN kini telah berkonvergensi dengan adanya digitalisasi. Sebagai bentuk adaptasi digital, hampir semua mekanisme pekerjaan atau kebijakan di dalam kelembagaan atau kementerian sudah beralih menggunakan platform digital.
"Ditjen Aptika memiliki tugas tanggung jawab terkait literasi digital. Memang literasi digital ini baru mulai digas pol pada 2020, sebenarnya program ini pada 2019 sudah berjalan, tapi belum signifikan," kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam keterangan yang diterima, Senin (14/11).
Bonifasius menyampaikan itu ketika membuka ToT Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada ASN Kemenkes di Tangerang Selatan, Senin (7/11).
Kegiatan yang dihadiri 30 ASN dari Kemenkes ini bertujuan untuk mempersiapkan para ASN Kemenkes dengan pemahaman literasi digital untuk menjadi trainer literasi digital di lingkungan pemerintahan pada 2023 mendatang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha meningkatkan literasi digital secara kognitif dan praktis bagi ASN di Indonesia menuju transformasi digital Indonesia.
Kapasitas masyarakat Indonesia perihal literasi digital memiliki skor 3.49 dari 5.00, yang berada dalam kategori 'sedang'. Hal ini berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kominfo dan Katadata Insight Center pada 2021. Kegiatan literasi digital di segmen pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Baca juga: Aplikasi Kesehatan Digital Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes
Bonifasius, yang akrab disapa Boni, menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mendorong kompetensi ASN pada era digital agar mampu meningkatkan kualitas pelayanan segmen publik pada masyarakat.
"Dari materi-materi yang akan diberikan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital, meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan perangkat dan akun yang digunakan serta mendorong ASN untuk mengenal dan mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan segmen publik pada masyarakat," ujarnya.
Doddy Izwardy, sebagai Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan yang mewakili Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, menyampaikan bahwa masyarakat diharapkan memiliki tingkat literasi komunikasi yang baik terutama terkait literasi digital melalui pemanfaatan teknologi secara cerdas sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku.
"Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan mutu kebijakan kesehatan berbasis data yang akurat juga lengkap dengan pelayanan yang efisien pada tingkat puskesmas, klinik, rumah sakit, laboratorium, dan apotek," ujar Doddy.
Sesi pertama membahas mengenai budaya digital yang dibawakan oleh Istiani dan Irene Camelyn Sinaga. Sesi selanjutnya membahas mengenai etika digital yang dipaparkan oleh Tri Hadiyanto Sasongko dan Cahyo Edhi Widyatmoko sebagai praktisi literasi digital.
Sesi dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai keamanan digital pada sektor pemerintahan, disampaikan oleh Andri Johandri dan Hari Singgih Noegroho.
Kegiatan ToT literasi digital untuk Kemenkes diakhiri dengan sesi pembahasan pilar keterampilan digital pada Selasa (8/11), yang dibawakan oleh Teddy Sukardi dan Mohammad Iqbal dan dilanjutkan dengan sesi praktik penggunaan multimedia yang dibawakan oleh Gatot Sandy.
Selama dua hari, para peserta menerima materi mengenai empat pilar literasi digital, yakni etika digital, budaya digital, keamanan digital, dan keterampilan digital. (RO/OL-16)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
E-TLE atau Elektronik traffic law enforcement adalah tilang elektronik yang telah terpasang di sejumlah titik di wilayah Indonesia sejak 2021.
Woori Bank Korea, induk dari Bank Woori Saudara, mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah platform dukungan pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang pertama di industri keuangan Korea.
Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif di era digital, kecepatan dan efisiensi komunikasi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan.
PT PLN meluncurkan Gelegar PLN Mobile 2025 pada Kamis (8/5) di Jakarta. Program ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelanggan setia yang telah aktif bertransaksi melalui PLN Mobile.
Kementerian UMKM Republik Indonesia bekerja sama dengan Lazada Indonesia (Lazada) menyelenggarakan pelatihan bagi 150 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan di Banyumas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved