Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ILMUWAN global menyajikan 10 studi penting untuk mengatasi krisis iklim yang terjadi saat ini. Hal tersebut dilakukan dalam acara Conference of the Parties (COP)-27 yang diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Studi yang diluncurkan oleh Jaringan Internasional Future Earth, The Earth League dan World Climate Research Program (WCRP) itu, intinya mengungkapkan umat manusia memiliki batasan untuk melakukan adaptasi dari adanya krisis iklim. Untuk itu, dibutuhkan upaya mitigasi yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah krisis iklim.
Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB Simon Stiell mengungkapkan sains memberikan bukti dan data tentang dampak perubahan iklim, pun memberi alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasinya.
"Namun semua ini tidak dapat terjadi tanpa data, tanpa bukti untuk menginformasikan keputusan atau ilmu yang mendukung program dan kebijakan," kata Simon dikutip dari laman resmi COP-27, Senin (14/11).
Adapun, 10 studi yang dihasilkan ilmuwan itu di antaranya membahas mengenai upaya adaptasi, kelompok rentan, ancaman baru kesehatan dari adanya krisisi iklim, mobilitas iklim, hingga penggunaan lahan yang berkelanjutan.
Dalam laporan sintesa ilmiah, para ilmuwan dari seluruh dunia menekankan dan membongkar interaksi kompleks antara perubahan iklim dan pemicu risiko lainnya, seperti konflik, pandemi, krisis pangan, dan tantangan pembangunan yang mendasarinya. Para ilmuwan menemukan potensi untuk beradaptasi dengan perubahan iklim tidak terbatas.
Baca juga: Wapres Pastikan Indonesia Terus Lakukan Langkah Konkret Atasi Krisis Iklim
Naiknya permukaan air laut yang mampu menenggelamkan masyarakat pesisir dan panas ekstrem yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh manusia adalah contoh batas 'sulit' kemampuan kita untuk beradaptasi.
Mereka juga menyoroti lebih dari 3 miliar orang akan mendiami hotspot kerentanan atau area dengan kerentanan tertinggi untuk terkena dampak buruk bahaya yang didorong oleh iklim pada tahun 2050, dua kali lipat dari sekarang.
“Adaptasi saja tidak dapat mengimbangi dampak perubahan iklim yang sudah lebih buruk dari yang diperkirakan,” ucap Stiell.
“Tindakan adaptasi masih penting dan sangat penting untuk meningkatkan upaya skala kecil, terfragmentasi, dan reaktif. Namun potensi untuk beradaptasi dengan perubahan iklim tidak terbatas. Mereka tidak akan mencegah semua kerugian dan kerusakan yang telah kita lihat,” imbuhnya.
Para ilmuwan juga menguraikan ketergantungan terus-menerus pada bahan bakar fosil memperburuk kerentanan utama, terutama untuk ketahanan energi dan pangan dan mitigasi yang mendalam dan cepat untuk mengatasi penyebab perubahan iklim segera diperlukan untuk mencegah dan meminimalkan kerugian dan kerusakan di masa depan.
“Semakin sedikit kita mengurangi, semakin kita harus beradaptasi. Jadi, berinvestasi dalam mitigasi adalah cara mengurangi kebutuhan pada adaptasi dan ketahanan. Itu berarti menyusun rencana aksi iklim nasional yang lebih kuat dan melakukannya sekarang,” ungkapnya.
Ketua Liga Bumi, Komisi Bumi dan Direktur Institut Potsdam untuk Riset Dampak Iklim Johan Rocktrom mengungkapkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ilmuwan memiliki lebih banyak bukti tentang biaya, risiko yang sangat besar, tetapi juga manfaat global dari berkurangnya kerugian dan kerusakan, melalui pendaratan dunia yang teratur dan aman dalam kisaran iklim Paris.
"Untuk berhasil membutuhkan kolaborasi dan kecepatan global pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," tukas dia.(OL-5)
Polusi semakin parah karena tidak terurai akibat absennya hujan.
Oleh karena itu, pemuda memiliki andil terbesar dalam krisis planet.
Selain FoLU NET SINK 2030, Paviliun Indonesia juga membahas berbagai aspek, termasuk implementasi NDC menuju Net Zero Emission 2060 dan pembiayaan iklim untuk pembangunan berkelanjutan.
Diskusi kedua negara berlangsung di tengah COP 27 Mesir. Baik Indonesia maupun AS sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang perbaikan manajemen hutan.
PT Freeport menunjukkan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca saat penyelenggaraan Conference of the Parties (COP)-27.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Sebanyak 69 titik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini dikategorikan sebagai kawasan permukiman kumuh.
Dedi memulai langkah dengan melakukan tindakan tegas di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Ini penting untuk mengurangi dampak hujan yang terjadi di kawasan tersebut.
Praktik lokal mitigasi bencana di Aceh dan irigasi Subak di Bali adalah contoh bentuk-bentuk kearifan lokal dalam menangkal dampak perubahan iklim yang dapat direproduksi di tempat lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved