Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pandemi tentu saja menjadi salah satu masa tersulit bagi kita semua, namun KBM App justru menjadi salah satu solusi yang banyak membantu keluarga di Indonesia. Sejak awal berdiri hingga akhir Oktober 2022, KBM telah memberikan bagi hasil untuk penulis sebesar Rp20 miliar lebih.
Banyak cerita haru yang muncul, penghasilan itu bisa membantu perekonomian keluarga hingga berbagi untuk orang lain. Ada yang sesederhana bisa mewujudkan makan di restoran, memberi uang untuk orangtua, membeli televisi, membeli tanah untuk bertani, berkurban saat Idul Adha, bahkan memiliki tabungan untuk pendidikan anak-anak.
KBM App didirikan pada awal Mei 2020 saat pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia. Pendiri KBM App pun saat itu tidak berani saling bertemu bahkan untuk sekadar mengadakan meeting pertama. Semua dilakukan dari jarak jauh, ada Tendi Murti di Cirebon, Dewa Eka Prayoga di Bandung, Risan dan Oki Maulana di Bogor)serta Isa Alamsyah di Depok.
Hanya dalam jangka waktu tiga bulan KBM App sudah mencetak profit secara signifikan dan mengalami perkembangan secara eksponensial. Sekalipun tidak direncanakan secara khusus sebagai aplikasi untuk perempuan atau ibu rumah tangga, secara alamiah KBM menjadi ajang penulis perempuan bersinar. Justru penulis pria yang berjuang untuk bisa eksis di KBM App.
Dari Rp20 miliar lebih yang sudah dibagihasilkan KBM App, lebih 90% penerima adalah penulis perempuan. Dari 200 penulis berpenghasilan tertinggi, tercatat hanya 4 penulis lelaki yang berhasil berada di papan tengah.
Menulis adalah pekerjaan yang paling cocok buat ibu rumah tangga. Menulis bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, bahkan saat sedang melakukan hal lain.
Seorang ibu bisa berimajinasi sambil menyusui, saat memasak, saat mencuci, saat menemani anak bermain atau saat berkegiatan.
Di sela waktu senggang saat menunggu anak sekolah atau sedang tidur siang, ibu rumah tangga bisa menulis.
Lebih hebat lagi, jika dulu menulis hanyalah adalah kegiatan di waktu senggang untuk penghasilan tambahan, kini menulis bisa menjadi penghasilan utama bagi keluarga. (OL-12)
Prof Agus telah menulis dan menerbitkan 11 buku yang membahas berbagai topik seputar politik, keamanan, dan hubungan internasional.
Penulis tiga novel berusia 30 tahun itu tidak dapat bermitra dengan penerbit Ibrani yang tidak menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung hak-hak rakyat Palestina yang ditetapkan PBB.
Para penulis tidak dapat pergi sampai pekerjaan mereka selesai.
Seorang advokat untuk Palestina dan yang mendukung partai sayap kiri Israel, Yehoshua juga anggota dewan publik kelompok hak asasi Israel terkemuka B'tselem.
Rushdie, keturunan India beragama Islam, yang memproklamirkan dirinya sebagai “Ateis garis keras”, menjadi terkenal setelah penerbitan bukunya berjudul The Satanic Verse.
"Dia kehilangan penglihatan di salah satu matanya. Dia mengalami tiga luka serius pada leher. Salah satu tangannya tidak berfungsi karena syarafnya terpotong."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved