Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
INDONESIA telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca pada 2030 dari yang tadinya 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional menjadi 31,89% dengan upaya sendiri dan 43% dengan bantuan internasional.
Peningkatan target itu tertuang dalam dokumen bertajuk Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disampaikan Indonesia ke dunia internasional pada 23 September 2022 lalu.
Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Emma Rachmawati mengungkapkan, dengan adanya peningkatan itu, pemerintah tidak akan menambahkan anggaran pengendalian perubahan iklim yang bersumber dari APBN dan APBD.
"Sebetulnya yang diharapkan secara global kepada dunia itu adalah penurunan emisi gas rumah kaca yang dilakukan secara nasional," ucap Emma, Kamis (3/11).
"Karena kegiatan yang tertuang dalam Enchanted NDC sudah berjalan tidak akan penambahan anggaran baru. Tapi bagaimana kita lebih meningkatkan pihak terkait seperti dunia usaha," imbuh dia.
Untuk itu, dalam mencapai target Enchanted NDC 2030, pihaknya terus melakukan upaya pelibatan berbagai stakeholder. Mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, hingga masyarakat.
Ia melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu dari 23 negara yang meningkatkan target NDC-nya sejak penyelenggaraan COP-27 di Glasgow. Hal itu menandakan keseriusan Indonesia untuk meningkatkan kontribusi penurunan emisi gas rumah kaca di tingkat global.
Emma menjabarkan, dalam Enchanted NDC, ada sejumlah hal baru yang dimasukkan untuk implementasi aksi penurunan emisi gas rumah kaca. Di antaranya mekanisme nilai ekonomi karbon, kendaraan listrik, co-firing di PLTU, tata kelola air gambut hingga pengelolaan limbah padat industri.
"Pemutakhiran ini sebenarnya hal-hal yang sudah kita lakukan, tapi belum diklaim dalam angka. Sehingga dalam Enchanted NDC kita tambahkan, untuk dimasukkan ke dalam laporan. Tapi sebenarnya aksi-aksi itu sudah dilakukan di lapangan," ucap dia.
Kenaikan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia ini, sahutnya, nantinya akan kembali ditegaskan pada pelaksanaan Conference of The Parties ke-27 (COP 27), The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan dilaksanakan di Mesir, 6-18 November 2022 mendatang.
Desak negara maju
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah memberikan arahan kepada para Delegasi Republik Indonesia (Delri). Pada COP 27 yang akan diselenggarakan di Sharm El Sheikh, Mesir, mereka harus membawa kepentingan nasional dan kiprah Indonesia terkait pengendalian perubahan iklim, baik melalui negosiasi maupun Paviliun Indonesia.
“Di Mesir nanti, para negosiator Indonesia sepenuhnya harus memainkan peran sebagai negara berkembang dalam menerapkan hasil yang relevan dari COP-26, termasuk seruan untuk memperkuat target 2030 di NDC, sebagaimana diperlukan untuk menyelaraskan dengan Perjanjian Paris,” kata Siti.
Siti menekankan bahwa dengan adanya ENDC, dapat menjadi referensi utama bagi para Delegasi Republik Indonesia, baik dalam negosiasi dan maupun Paviliun Indonesia di COP- 27 di Sharm el-Sheikh. Dokumen tersebut berisikan peningkatan target reduksi emisi GRK di tahun 2030.
“Melalui penguatan kebijakan-kebijakan tersebut, kita semua optimis bahwa secara bersama-sama Indonesia akan mampu menghadapi tantangan dan dampak perubahan iklim yang meluas baik di tingkat nasional dan global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menteri Siti mengungkapkan bahwa di COP-27, Indonesia juga akan menyerukan agar para pihak lainnya terutama kelompok negara maju yang belum memperbarui target NDC 2030-nya untuk segera meningkatkan ambisi mitigasi, adaptasi, dan sarana implementasinya di COP-27.
“Saya berpesan, selalu menjaga kepentingan, sovereignity, dan posisi nasional, serta gaungkan nama besar Indonesia pada COP-27 nanti,” pungkasnya. (H-2)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved