Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pakin Dituntut Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Widhoroso
30/10/2022 18:01
Pakin Dituntut Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi
Kongres Nasional II Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (Pakin).(HO)

ANGGOTA Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (Pakin) bisa memanfaatkan bonus demografi. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Xs. Budi S Tanuwibowo dalam sambutan saat Kongres Nasional II Pakin di Jakarta, Sabtu (29/10) hingga Minggu (30/10). 

"Tantangan itu harus dijawab oleh Pakin dengan aksi nyata yang lebih luas, punya inisiatif untuk bekerja, tidak hanya mampu berwacana dan sekedar beretorika, tapi mampu bekerja. Mampu berpikir, berkonsep dan berbuat, sehingga lengkap. Praktek butuh latihan dan butuh bekerja," terang Budi S Tanuwibowo dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/10). 

Kongres Nasional II Pakin memilih Aristya Angga Susanto sebagai Ketua DPN Pakin Periode 2022-2026. Kongres Nasional II Pakin mengusung tema “Memperkokoh Semangat Pembinaan Diri dan Persatuan Pemuda Di Era Digital. Kongres dibuka Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia) yang diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Pestasi Olahraga Katiman, Ph.D. 

Dalam sambutannya, Katiman mengapresiasi tema yang diangkat dalam Kongres Nasional II Pakin. Menurutnya tema ini relevan dengan keinginan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat di bidang politik, ekonomi maupun budaya. 

Ia berpesan di era digitalisasi sekarang ini, generasi muda dituntut untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga mampu bersaing dengan pemuda dari negara lain. “Kita juga sudah memasuki era bonus demografi. Para generasi muda harus menjadi usia produktif yang mampu mengembangkan potensinya. Pakin harus bisa mendorong bonus demografi dengan usia produktif serta diharapkan memiliki peran strategis sehingga Indonesia bisa maju,” tambahnya. 
    
Katiman pada kesempatan tersebut juga menyinggung maraknya konten-konten negatif seperti kekerasan atas nama agama maupun radikalisme, hoaks, ujaran kebencian yang terjadi baik di dunia nyata maupun maya. 
"Pakin dapat mendukung dengan aksi – aksi nyata berkontribusi membangun mental positif di lingkungan di dunia nyata dan maya, mengubah konstruksi berpikir supaya kita lebih beradab, salah satunya sediakan platform yang namanya gotong royong ilmu sehingga ada data valid yang dicari. Ini tantangan berat bagaimana kontribusi Pakin agar masyarakat kita lebih santun di dunia nyata maupun di dunia maya," jelas Katiman.

Pada prosesi pembukaan Kongres Nasional II PAKIN juga dilangsungkan pembacaan teks Sumpah Pemuda oleh seluruh hadirin dan peluncuran logo branding Matakin yang dimeriahkan dengan atraksi barongsai.  (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya