Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TEPAT pukul 23.38 wib, Selasa (28/1), suara tambur dan musik ceng ceng dibunyikan untuk mengiringi puluhan penganut Konghucu Purwokerto melakukan sembahyang chuxi atau tutup tahun 2575 kongzili dan menyambut tahun baru 2576 kongzili yang jatuh, Rabu (29/1) di Klenteng Hok Tik Bio Purwokerto.
Ratusan lilin dan lampion menambah semarak suasana Klenteng Hok Tik Bio. Aroma dupa yang dinyalakan dan dipegang seluruh umat dan simpatisan yang hadir membuat momen berdoa chuxi semakin khusyuk.
Sembahyang chuxi itu dipimpin oleh Rohaniawan Konghucu Budi Rohadi. Ia membacakan doa doa dan permohonan umat. Doa pertama kali dipanjatkan di depan altar Tien atau Tuhan. Kemudian dilanjutkan ke altat tuan rumah yakni Hok Tek Tjeng Sin atau Malaikat Bumi.
"Kita sembahyang chuxi atau tutup tahun untuk menyambut tahun baru. Kita mengucap syukur atas semua berkah dan rejeki yang diterima. Kita juga mengoreksi diri atas hal hal yang belum tercapai,"turur Budi Rohadi, Rabu (29/1) dinihari usai sembahyang chuxi.
Di tahun baru, ia menyampaikan harapan supaya rahmat dan bimbingan dari Tien dan para Senming (malaikat) menyertai semua umat dan simpatisan dalam menjalani tahun baru.
"Kita juga berdoa untuk negara supaya dijauhkan di marabahaya, bencana alam, persatuan dan kesatuan tetap terjaga,"katanya.
Trisno Rahayu, Penyuluh Agama Konghucu Kabupaten Banyumas, menjelaskan, pemasangan lilin dan lampion sebagai ornamen Imlek di Klenteng untuk menaruh harapan agar selalu terang dalam kehidupan sepanjang tahun. Adapun warna merah pada lilin dan lampion itu melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
"Di Altar kita memberikan sesaji utama berupa kue keranjang sebagai kue tahun baru, rasanya manis dan lengket melambangkan hidup kita selalu rekat akan persaudaraan dan selalu baik atau manis seperti rasa kue keranjang,"terang dia.
Persembahan lainnya berupa buah buahan. Ada pula umat yang membawa kue apem, kueku, kue lapis, wajik.
"Yang utama kue keranjang atau nian gao. Baiknya ada, tapi kalau tidak ada tidak mengurangi khidmat kita beribadah,"katanya.
Semua itu, lanjutnya, merupakan sumbangan dari umat dan simpatisan. Pihaknya menitikberatkan pada harapan yang dinyalakan supaya lebih terang. (H-3)
Kini, Indonesia secara resmi mengakui enam agama besar dan ratusan aliran kepercayaan. Mari kita telusuri bersama.
PERAYAAN Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili pada hari ini berdekatan dengan pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024. Diharapkan pada perayaan Imlek kali ini dapat memberikan pengingat
HIASAN lampu lampion, dupa dan berbagai lilin ukuran mega berjajar di berbagai sudut Vihara Dharma Sakti yang berada di Jalan Kemanggisan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
DUA lampion raksasa siap meriahkan perayaan Imlek 2575 tahun 2024 di Kelenteng atau Vihara Tri Dharma Hiang Thian Siang Tie, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Ma'ruf menekankan nilai-nilai yang diajarkan oleh setiap agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved