Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menteri Kesehatan G20 Bertemu, Bahas Persiapan Pandemi di Masa Depan

M. Iqbal Al Machmudi
27/10/2022 18:20
Menteri Kesehatan G20 Bertemu, Bahas Persiapan Pandemi di Masa Depan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi saat bersiap memimpin forum G20.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ambisi Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20. Salah satunya ialah pertemuan menteri kesehatan yang membahas persiapan jika pandemi datang di kemudian hari.

"Kami ingin menggalang dana untuk persiapan dan pencegahan pandemi di masa depan. Kami telah berhasil melakukannya pada Juni-Juli lalu," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).

Pertemuan menteri kesehatan dari 20 negara tersebut juga ingin membangun mekanisme formal. Dalam hal ini, untuk memberikan akses dan tindakan medis darurat, yaitu terapi obat-obatan dan diagnostik yang merata. 

Baca juga: KTT G20 Momentum Kebangkitan Pariwisata

Sehingga, semua negara tanpa memandang kondisi ekonomi, dapat memiliki akses ke tindakan medis darurat tersebut. Tujuan lainnya ialah membangun laboratorium genom sequence lokal sebagai peringatan dini, dengan mengukur patogen berupa virus, bakteri, atau parasit di satu negara. 

Dengan begitu, otoritas terkait dapat dengan cepat mengenali pemahaman biologi dari strategi tersebut. "Kemudian, memutuskan alat diagnostik atau vaksin obat terhadap patogen ini. Sekaligus memiliki standar paspor kesehatan global yang dapat digunakan oleh orang-orang selama pandemi," pungkasnya.

Baca juga: 5 Target dalam Program Arsitektur Kesehatan Global G20, Ini Progresnya

"Mereka tetap dapat bergerak dengan paspor digital atau protokol standar global yang dipegang. Protokol standar global ini akan menggunakan banyak platform digital," imbuh Budi.

Target selanjutnya, yaitu mendistribusikan kembali kapasitas penelitian dan pengembangan secara global. Berikut, meningkatkan kapasitas produksi untuk penanggulangan medis darurat, seperti vaksin, terapi dan alat diagnostik di seluruh dunia.

"Hal ini berlaku tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara berkembang," tutur Budi.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya