Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Semangat dan Nilai Pancasila Jadi Modal Bangsa Indonesia Atasi Situasi Sulit

Faustinus Nua
19/10/2022 23:40
Semangat dan Nilai Pancasila Jadi Modal Bangsa Indonesia Atasi Situasi Sulit
Ilustrasi(Antara)

KEBERHASILAN Indonesia melewati pandemi menjadi bukti nyata kekuatan nilai-nilai Pancasila di masa krisis. Meski penuh ketidakpastian, nilai-nilai seperti gotong-royong, kekeluargaan yang dipadu dengan kebijakan pemerintah telah membantu Indonesia di masa-masa sulit.

“Semangat dan nilai Pancasila terwujud dalam ekonomi Pancasila yang terlihat secara jelas dalam situasi krisis di saat pandemi. Jiwa gotong royong, saling membantu, dan juga kekeluargaan. Pemerintah dan semua komponen bangsa, termasuk UMKM sama-sama berpartisipasi menjaga ekonomi nasional. Peran UMKM bisa dibilang menonjol di masa-masa sulit,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Seminar Pancasila 2022 yang diselenggarakan Unika Atma Jaya Jakarta pada 18 Oktober 2022.

Dalam seminar yang dihadiri sekitar 200 mahasiwa tersebut, Teten Masduki memberikan wawasan mengenai tantangan dalam situasi dunia menghadapi jurang resesi dan dilanda kegelapan pada 2023. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila sejatinya bisa diterapkan oleh semua pihak untuk bisa saling bergotong royong agar bisa bangkit bersama melewati masa-masa sulit.

Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, ada nilai dalam Pancasila yang sangat jelas, yakni aspek keadilan. Berbicara keadilan, kata dia, teknologi sebenarnya bisa membantu perluasan akses bagi generasi muda dan mahasiswa untuk terjun dalam berwirausaha, dan juga di sektor UMKM.

“Atma Jaya sendiri saat ini mempunyai ‘Atma Jaya Inkubator Bisnis’ sebagai wadah untuk melatih kemampuan wirausaha mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Dunia pendidikan merupakan komponen penting dalam ekonomi Pancasila guna mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara.” kata Prasetyantoko yang juga dikenal sebagai ekonomi nasional itu.

Agustinus mengingatkan agar mahasiswa selalu menjadi generasi muda berkualitas. Generasi muda, kata dia, bukan sekadar orang muda yang baik, tetapi menjadi generasi muda yang berkualitas. "Salah satunya dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi teknologi serta memiliki kepedulian sehingga dapat membantu dalam persoalan sosial yang ada” kata dia.

Dalam seminar itu, aktor yang juga pengusaha IT, Christian Sugiono meminta generasi muda khususnya mahasiswa perlu untuk terus mengekspos diri di garda terdepan dalam mempelajari teknologi. Cobalah mengambil esensi teknologi agar dapat dikembangkan lebih luas.

"Salah satunya dengan menjadi seorang entrepreneur sehingga bisa memberi dampak sosial bagi banyak orang, demi Indonesia yang lebih maju," ucapnya.

Sedangkan, Angkie Yudistia yang merupakan staff khusus Presiden RI menambahkan perlunya generasi muda untuk mengadaptasi hard skill terutama dalam literasi keuangan. Pasalnya dalam mengelola perhitungan keuangan apapun yang terjadi akan mendukung semua pihak agar mampu bertahan. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik