Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENYANDANG down syndrome memiliki gejala stimming atau perilaku melakukan aktivitas secara repetitif (berulang). Stimming dilakukan sebagai cara bagi para penyandang down syndrome untuk mengurangi kelebihan sensorik, mengurangi kecemasan , dan emosi yang kurang stabil.
Salah satu sifat stimming pada indera pendengaran dan peraba penyandang autisme adalah senang mendengar dan memukul objek dengan suara yang berulang. Misalnya bertepuk tangan.
Rumah Ceria Down Syndrome adalah salah satu komunitas yang mencoba menyalurkan sifat itu dalam karya, yaitu dengan penampilan perkusi (alat musik pukul).
Baca juga: Kami ABK (Juga) Pelajar Pancasila!
“Saya percaya sama teman teman down syndrome ini bahwa mereka bisa menyalurkan sifat ini (stimming) dalam sebuah bakat di bidang perkusi. Makanya, saya salurkan di berbagai alat musik perkusi, seperti jimbe, tamborin, dan perkusi lainnya,” ujar guru Rumah Ceria Down Syndrome Mumu, di Goethe Institut, Selasa (18/10).
Mumu mengaku pelatihan alat musik perkusi terhadap para pengidap autisi awalnya susah, namun pada akhirnya mereka bisa.
“Di tahun pertama, saya bingung, bagaimana. Karena, kalau untuk anak yang spesial, saya tidak ada basic. Mungkin, untuk anak sekolah umum, saya biasa dan bisa, tapi kalau ini susah. Karenanya, saya coba untuk belajar, karena ini kan saya coba pelajari dulu karakter dari anak masing masing. Karena tiap anak kan karakternya beda beda,” ungkap Mumu.
“Saya coba ajarkan mereka seperti orang normal. Dengan ritme yang bisa mereka hitung dan dari mulut mereka bisa sampaikan,” lanjutnya.
Namun, meskipun sudah tampil di beberapa tempat hingga ke luar negeri, Mumu mengaku perhatian pemerintah terhadap karya anak down syndrome masih minim.
“Kami sudah tampil di Singapura di pentas pertukaran pelajar, bukan hanya itu saja, juga di berbagai festival lainnya seperti Festival Jazz. Namun, perhatian dan bantuan dari pemerintah terhadap komunitas seperti kami, sangat minim. Jadi, kami harapkan bahwa pemerintah terus menjunjung tinggi nilai kesetaraan di tengah komunitas,” tegas Mumu. (OL-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved