Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Goethe Institut Luncurkan Festival Film Sains

Mesakh Ananta Dachi
18/10/2022 14:35
Goethe Institut Luncurkan Festival Film Sains
Peluncuran acara Festival Film Sains(MI/Mesakh)

GOETHE Institut bersama beberapa universitas Jakarta mengadakan festival film sains Indonesia dengan tema "Kesempatan yang Setara di Dunia Sains." Pembukaan festival film sains diadakan di Goethe Institut, Selasa (18/10). 

Festival ini nantinya akan diadakan mulai 18 Oktober hingga 30 November 2022. Selain itu, acara ini juga akan melibatkan siswa-siswi SD hingga SMA di 55 kabupaten/kota di Indonesia secara hybrid.

Direktur Goethe Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru Stefan Dreyer mengungkap alasan diambilnya tema "Kesempatan yang Setara di Dunia Sains."

"Tema hari ini adalah kesempatan yang setara di dunia sains. Kami menginginkan semua individu diperlakukan dengan kesetaraan tanpa adanya prasangka. Saat kita lihat kurangnya keterwakilan kelompok tertentu, kita harus mengambil tindakan. Kami senang, festival ini bisa membuat banyak orang bisa berpartisipasi," ujar Dreyer.

Dreyer juga mengungkap festival ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan sains yang lebih mengasikkan.

"Kami ingin sains dianggap menyenangkan dan menarik bagi anak muda. Karena, terkadang sains dianggap menjadi bidang yang membosankan dan sulit," ujar Dreyer.

Baca juga: Festival Sains dan Bahasa 2023 Kembali Hadir

Lebih lanjut, hadir pula Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Riset, Kebudayaan, dan Teknologi Hilmar Farid yang ikut mengapresiasi acara ini.

"Saya apresiasi acara ini, dapat dilaksanakan di 55 kota, bahkan di kota yang saya belum pernah datangi. Ini adalah media yang sangat baik untuk mengenalkan sains, dan kami berharap dapat menjalin kerja sama ini lagi," ujar Farid.

"Isu kesetaraan itu sangat penting. Sains sering kali dianggap milik sebagian orang saja, dan beberapa orang dianggap tidak mampu melakukannya. Itu yang coba kita ubah," tegas Farid.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya