Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Mantan Menkes: Kacamata Jadi Alternatif bagi Penderita Katarak Kongenital

Emir Chairullah
13/10/2022 18:09
Mantan Menkes: Kacamata Jadi Alternatif bagi Penderita Katarak Kongenital
Ilustrasi(MI/Emir Chairullah)

PEMBERIAN kacamata saat ini merupakan salah satu alternatif bantuan yang aman bagi anak penderita katarak kongenital. Menurut ahli oftamologi Nila Djuwita Farid Anfasa Moeloek, penggunaan kacamata bagi anak bisa mengurangi dampak negatif yang muncul dibandingkan metode lensa. 

“Sementara untuk pasang lensa dan operasi mata,” kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu dalam Acara Optik Tunggal Donasi 2025 Kacamata Katarak, di Jakarta, Kamis (13/10). 

Menteri Kesehatan periode 2014-2019 tersebut menjelaskan, penggunaan kacamata dirasa cocok bagi anak usia dini karena sifatnya cenderung aktif. Dengan kacamata, diharapkan mampu mengurangi iritasi mata ketika anak tidak sengaja mengusap tangan ke mata, dan sebagainya. “Sementara untuk pasang lensa juga menjadi sulit karena ukurannya (mata) terus berubah. Operasi mata pun cuma bisa dilakukan sekali,” paparnya. 

Namun demikian, ungkap, Nila, lensa kontak bisa dilakukan anak dengan catatan orang tua dan anak mampu menjaga kebersihan dan berhati-hati dalam penggunaannya.

Sedangkan untuk operasi mata, lanjutnya, sebaiknya disarankan sedini mungkin begitu anak didapati mengalami katarak kongenital. Teknik operasinya sendiri berbeda dengan teknik operasi katarak pada orang dewasa. “Jangan terlambat. Setelah itu diikuti dengan terapi, rehabilitasi visual. Kacamata khusus ini harus segera diberikan agar anak dapat melihat lebih jelas dan mencegah amblyopia atau mata malas,” tegasnya.

Ia menyebutkan, gejala awal katarak kongenital pada anak-anak biasanya terlihat pada pupil yang berwarna putih. Salah satu penyebabnya yaitu infeksi intra uterin dari ibu hamil ke janin yang merupakan genetik diturunkan dari orang tua, penyakit metabolik pada janin, dan atau kelainan mata lainnya.

Sulit dijangkau

Sementara itu CEO Optik Tunggal Alexander Kurniawan menyebutkan, pihaknya saat ini berupaya memberikan donasi sebanyak 2.025 kacamata khusus untuk anak-anak penderita katarak kongenital yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Apalagi harga lensa khusus penderita katarak kongenital mencapai Rp10 juta. “Belum lagi untuk produksi lensa khusus ini diperlukan waktu sebulan,” ungkapnya.

Ia mengakui, pihaknya agak kesulitan untuk menjangkau anak-anak penderita katarak kongenital ini. Pasalnya, kebanyakan dari mereka berada di wilayah remote area yang belum tentu mendapatkan informasi. “Optik Tunggal mempersilahkan keluarga pra-sejahtera yang memiliki anak dengan katarak kongenital untuk menghubungi kami. Tim Optik Tunggal akan menerima data yang masuk dan membuat prioritas penerima kacamata khusus ini,” kata Alex.

Untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima kacamata khusus, masyarakat dapat menghubungi Optik Tunggal via WhatsApp (chat only) di nomor 08118755192 dan email [email protected].

Vaksinasi rubella

Pada kesempatan itu, aktris Asri Welas berharap para perempuan melakukan vaksinasi rubella. Manfaat vaksinasi rubella bagi wanita cukup besar untuk menekan kemungkinan bayi terlahir katarak. “Anak-anak yang lahir dengan katarak itu biasanya ada masalah dikehamilan, sebaiknya saat sebelum menikah jalani vaksin rubela. Jadi ketika saat hamil tidak memiliki kecenderungan punya bayi dengan katarak kecil," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Asri memiliki satu buah hati yang mengidap katarak kongenital atau gangguan penglihatan sejak lahir. Putra kedua yang bernama Rayyan Gibran Ridharaharja, diketahui katarak setelah usia kurang lebih 3 bulan. 

Ia memyebutkan, berdasarkan pengalaman yang menimpa anaknya katarak kongenital dapat mempengaruhi tumbuh kembang. “Perkembangan anak menjadi cukup terlambat. Misalnya terlambat berbicara, kurang fokus, dan lainnya,” pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik