Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PRESIDEN Joko Widodo telah meresmikan pabrik biofarmasi milik PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Jakarta, pada Jumat (07/10) lalu.
Epidemiolog Dicky Budiman menyambut baik langkah tersebut. Menurutnya, pembangunan pabrik vaksin itu bisa menciptakan kemandirian Indonesia dari segi kesehatan.
Baca juga: Menkes Tegaskan Vaksinasi Kurangi Daya Rusak Covid-19
"Meski saat ini kasus turun, namun ke depan kita masih akan menghadapi naik turun kasus. Ada varian baru dan sebagainya. Kebutuhan vaksin dalam negeri sangat strategis," ujar Dicky saat dihubungi, Sabtu (8/10).
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa kebutuhan vaksin covid-19 dosis booster masih dibutuhkan. Dicky berpendapat covid-19 akan sama dengan virus flu yang terus ada dan bermutasi.
Baca juga: Ridwan Kamil: Sebentar Lagi Kita Deklarasi Covid-19 Selesai
Kehadiran pabrik vaksin juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi rakyat Indonesia. "Ketersediaan vaksin dunia terbatas. Kalau kita mengandalkan vaksin dunia dan impor, kita akan antre terus. Tentu, vaksin impor juga mahal," imbuhnya.
Oleh karena itu, pembangunan pabrik vaksin dikatakannya sebagai upaya antisipasi yang tepat untuk merespons ancaman ke depan.
"Adanya strategi pemerintah membangun ini sangat tepat. Bukan hanya dari sisi ekonomi, namun juga dari sisi strategi kesehatan," pungkas Dicky.(OL-11)
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved