Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
DALAM peninggalan sejarah yang ada di museum maupun tempat-tempat bersejarah lain, pasti ada yang menggunakan aksara Jawa dalam penulisannya. Dalam penulisannya, ada tata cara dan aturan penulisan yang harus ditaati.
Dalam aksara jawa terdapat istilah simbol pasangan. Pasangan ialah simbol yang digunakan untuk mematikan atau menghilangkan huruf vokal dari aksara carakan atau dasar.
Setiap carakan atau kata dasar memiliki pasangan yang tidak sama. Dalam aksara jawa terdapat 20 suku kata (Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, Sa, Wa, La, Pa, Dha, Ja, Ya, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha, Nga). Karenanya, terdapat juga 20 jenis pasangan.
Simbol pasangan dalam susunan kalimat aksara jawa digunakan untuk menulis huruf mati yang berasal dari suku kata carakan atau dasar seperti H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, dan seterusnya. Selain itu, aksara tersebut dapat menghubungkan dua suku kata tertutup.
a. Ha: Aturan penulisan aksara tersebut diletakkan di belakang dan sejajar dengan aksara dasar yang dimatikan.
Contoh: Wis A
b. Na: Posisinya berada di bawah serta harus disambungkan dengan aksara carakan sebelumnya yang hendak dihilangkan huruf vokalnya.
Contoh: Ngocek N
c. Ca: Posisi simbol Ca berada tepat di bawah aksara carakan sebelumnya yang hendak dimatikan.
Contoh: Anak C
d. Ra: Posisinya berada di bawah aksara carakan yang akan dibuat menjadi konsonan.
Contoh: Mangan R
e. Ka: Posisinya diletakkan di bagian bawah aksara sebelumnya yang akan dimatikan dan disambungkan dengan kata selanjutnya.
Contoh: Anak K
f. Da: Aksara Da diletakkan di bagian bawah kata sebelumnya.
Contoh: Nonton D
g. Ta: Simbol Ta diletakkan di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat konsonan.
Contoh: Sint
h. Sa: Posisi aksara ini berada di belakang atau sejajar dengan aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Anak S
i. Wa: Posisi Wa berada tepat di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat mati atau dihilangkan huruf vokalnya.
j. La: Simbol La diletakkan tepat di bawah aksara carakan sebelumnya yang hendak dihilangkan huruf vokal.
Contoh: Solo
k. Pa: Posisi Pa letaknya berada sejajar dan tepat di belakang aksara carakan.
Contoh: Cedhak P
l. Da: Posisi Da berada tepat di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat mati dan akan disambungkan dengan kata berikutnya.
Contoh: Mundhu
m. Ja: Posisinya diletakkan tepat di bawah aksara dasar yang akan dimatikan.
Contoh: Mlinjo
n. Ya: Berada tepat di bawah aksara sebelumnya yang hendak dimatikan menjadi konsonan.
Contoh: anak Yatim
o. Nya: Posisinya berada di belakang sejajar serta harus disambungkan dengan aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Wignya
p. Ma: Posisinya diletakkan tepat di bawah aksara dasar yang akan dimatikan.
Contoh: Manuk Ka
q. Ga: Posisi Ga berada tepat di bawah aksara carakan yang akan dibuat menjadi konsonan.
Contoh: Sikil Ga
r. Ba: Posisinya berada di bawah aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Sikil Ba
s. Tha: Secara bentuk memang hampir mirip dengan Dha. Perbedaannya terdapat bulatan di bagian tengah. Dari segi aturan penulisan sama, yakni diletakkan di bawah aksara sebelumnya.
Contoh: Dodol Thi
t. Nga: Posisinya berada di bawah aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Sinten Nga (OL-14)
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Berdiri di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Prainatang dikenal sebagai salah satu kampung megalitik tertua di Sumba Timur.
Melalui perhelatan bertajuk Pusparagam, Cikini 82 resmi diluncurkan kembali sebagai simpul budaya yang terbuka bagi seniman, komunitas, dan masyarakat luas.
PELAKSANAAN Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah.
Tasifest, festival di tepi pantai ini bukan sekadar hiburan biasa tapi menjadi daya tarik di bidang pariwisata bagi Timor Leste ini.
FTBIN merupakan selebrasi berbahasa daerah oleh para pelajar yang telah mengikuti program revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
Koordinator FTBM Purbalingga, Parimim, menyambut baik program bantuan bagi komunitas literasi.
Total Bahasa Daerah di Indonesia Fakta Unik. Jelajahi kekayaan budaya Indonesia! Temukan fakta unik & jumlah total bahasa daerah yang menakjubkan di seluruh Nusantara.
Lestari Moerdijat mendorong berbagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah sebagai bagian dari strategi mempertahankan identitas dan pelestarian budaya bangsa.
TANGGAL 21 Februari 2025 diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved