Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENDIDIKAN yang berkualitas terus diupayakan di wilayah Indonesia Timur. Salah satunya dicerikan Founder Yayasan Papuahe Indonesia Ratna Catur Hastuti dengan misin untuk mentranformasi generasi Papua. Dia merintis program pendampingan bagi anak-anak Papua, sebelum dan setelah mereka melakukan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Mereka bisa kami karantina sebelum pergi ke Jawa atau sekolah tinggi ke luar Papua yang lain sesuai passion mereka. Kami akan carikan orang tua asuh dan pendampingan di bawah Yayasan Papuahe Indonesia," terang Ratna di sela-sela Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia.
"Harapannya, mereka mencapai target keoptimalannya untuk dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi berkat bagi tanah papua. Sehingga, mereka akan kembali ke papua, membangun papua, dan pada akhirnya papua bisa jadi wilayah yang tidak dipandang sebelah mata," imbuh dia.
Saat ini, lanjut Ratna, pihaknya rutin pergi dari satu kampung ke kampung untuk menemukan potensi anak-anak Papua. Setelah naik ke kelas 3 SMA, mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar Papua, akan dikarantina selama setahun di Serui.
"Misalnya yang ingin masuk fakultas kedokteran, dari Yayasan Papuahe akan mendampingi untuk masuk tes. Setelah itu kita carikan donator, diasramakan lagi di Jawa," kata Ratna.
Pendampingan ini, menurut Ratna, sangat penting untuk mengawal pendidikan tinggi anak-anak Papua, agar tidak bernasib sama dengan mereka yang mendapatkan beasiswa dari dana otsus dan pemda.
"Dana otsus dan pemda yang diperuntukkan untuk beasiswa anak-anak papua, maaf, dalam tanda kutip justru mengirim badai. Karena tidak ada pendampingan. Di sana mereka dengan budaya mabuk, hedon, tidak peduli itu uang pemerintah atau uang rakyat menyekolahkan mereka. Mereka bukan pulang untuk jadi berkah malah menimbulkan masalah baru," ujar Ratna
Perjuangan lainnya juga dilakukan oleh Maria Regina Jaga, pegiat pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Kata Ratna, peluang mendapatkan pendidikan di sejumlah wilayah terluar NTT terhitung sulit. Karena itu, anak-anak lebih suka bekerja di tambah daripada bersekolah.
Baca juga : Akademisi USK Luncurkan Buku Olahraga dan Politik Soekarno
Hal ini yang menggerakkan hatinya untuk memberikan pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak NTT. Menurut dia, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, dan pintu masuk untuk memiliki wawasan global
Upaya ini tidak berjalan mudah. Banyak orang tua menentang anak-anak mereka belajar bahasa Inggris, karena sudah memiliki pendapatan melalui bekerja di tambang.
"Kesulitan pertama tama ialah mematahkan stigma ortu buat apa sekolah kalau ujung-ujungnya keluar dan cari uang. Mereka sudah bisa kerja dan cari uang. Jadi, sayaHal berikutnya ialah dia menyerahkan seluruh topik pembelajaran kepada anak-anak, sehingga mereka hanya akan belajar topik yang ingin mereka kuasai.
"Jika sudah berhasil, saya tanya lagi mau belajar apa. Saya bertugas menyiapkan peraganya, kata-kata bahasa inggris, dan gambarnya. Setelah berjalan lebih dari enam bulan, saya minta mereka gambar sendiri," kata dia.
Regina menambahkan, penanaman budaya lokal menjadi penekanan dalam pembelajaran bahasa Inggrisnya kepada anak-anak NTT. Diharapkan, mereka tidak melupakan warisan budaya yang telah ada secara turun-temurun.
Kegigihan Regina membuahkan hasil. Anak-anak mulai tertarik belajar bahasa Inggris, berkat metode yang dia gunakan, yakni dengan menggunakan permainan tradisional atau benda-benda di sekitar.
Hal berikutnya ialah dia menyerahkan seluruh topik pembelajaran kepada anak-anak, sehingga mereka hanya akan belajar topik yang ingin mereka kuasai.
"Jika sudah berhasil, saya tanya lagi mau belajar apa. Saya bertugas menyiapkan peraganya, kata-kata bahasa inggris, dan gambarnya. Setelah berjalan lebih dari enam bulan, saya minta mereka gambar sendiri," kata dia.. (RO/OL-7)
Dalam beberapa pekan terakhir, operasi militer Rusia telah difokuskan kembali di wilayah timur Donbas, yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Moskow sejak 2014.
Kehadiran internet di Desa Tepal, kecamatan Batulanteh, kabupaten Sumbawa, NTB, sangat dirasakan manfaatnya, terutama untuk sektor pendidikan.
“Indonesia timur memang lebih rawan terhadap gempa bumi. Karena di sana lebih banyak sesar aktif dibandingkan Indonesia bagian barat,” kata Adi
Guard Bulls Zach LaVine tampil gemilang di hadapan penggemar Nets dengan mencetak 31 poin, 8 rebound, dan 6 assist.
Pemain andalan Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo dan Jrue Holiday berhasil mengatarkan Bucks merebut kemenangan 126-98 atas Chicago Bulls dalam laga lanjutan NBA
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved