Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Azyumardi Wafat, PP Muhammadiyah Kehilangan sang Intelegensia Begawan Bangsa

Ardi Teristi Hardi
18/9/2022 13:46
Azyumardi Wafat, PP Muhammadiyah Kehilangan sang Intelegensia Begawan Bangsa
Ketua Dewan Pers 2022-2025 Azyumardi Azra saat berkunjung ke kantor Media Group Network, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (20/6/2022).(MI/Agus Mulyawan.)

KETUA Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan duka cita atas meninggalnya Prof Azyumardi Azra. Menurutnya, Prof Azyumardi Azra meninggal dunia di Malaysia dalam perjalanan berbagi ilmu sehingga terkategori sahid di jalan Allah. 

"Kami sungguh kehilangan sang intelegensis begawan bangsa. Selamat jalan Prof Azyumardi. Doa kami menyertai perjalananmu ke haribaan Ilahi menuju jannatun na'im," kata Haedar dalam siaran pers, Minggu (18/9). "Meninggalnya di Malaysia sebagai narasumber di pertemuan ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) menunjukkan keluasan radius keintelektualannya," kata Haedar.

Beberapa waktu lalu dirinya terakhir kali berjumpa dengan Prof Azumardi secara daring, ketika beliau menjadi pembicara kunci dalam ISKA dan launching Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis. "Waktu itu kami hadir secara luring dan beliau daring karena tidak bisa datang ke Perlis," jelas Haedar.

Haedar menilai Prof Azyumardi ialah cendekiawan muslim dan intelektual bangsa yang maqomnya sudah begawan atau ar-rasih fil-'imi. Pemikirannya senantiasa jernih dan komprehensif yang menggambarkan kedalaman dan keluasan ilmu, khususnya ilmu keislaman yang terkoneksi dengan berbagai aspek kehidupan.

Baca juga: Prof. Dr. Azyumardi Azra Berpulang

Almarhum, lanjutnya, memiliki pemahaman sejarah luas dan dapat menjelaskan banyak hal dari peristiwa masa lampau dengan kekinian, termasuk analisnya tentang jaringan ulama internasional. Pemikirannya tentang peradaban juga melintas batas sehingga menggambarkan inklusivisme yang luas.

Demikian dengan pemikirannya tentang politik Islam, Prof Azyumardi selalu menyajikan analisis yang cerdas dan simultan, tidak dogmatik, dan apologis. "Saya mengenal beliau cukup lama, bahkan ketika menjadi salah seorang penguji disertasi di UGM, sungguh merupakan pengalaman yang berkesan mendalam baik tentang sikap maupun pemikirannya," ujar Haedar.

Almarhum juga dikenal sebagai sosok rendah hati, meskipun berada di puncak posisi sebagai intelektual ternama, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat regional dan global. Haedar juga mengatakan almarhum memiliki sikap kritis dan tidak segan menyuarakan pemikirannya yang bersifat korektif dengan tetap objektif dan bijak sebagai intelegensia guru bangsa. Generasi muda Indonesia, nilai dia, penting berguru dan mengambil banyak moazaik dari pemikiran-pemikiran Prof Azyumardi yang mencerdaskan dan mencerahkan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya