Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENYAMBUT era metaverse, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam beberapa tahun terakhir sudah bertransformasi, dan terjibaku melahirkan sejumlah aplikasi digital popular, seperti Indonesia One Search (IOS) hingga Ipusnas. Meski begitu Perpusnas merasa hal itu belum cukup untuk mewujudkan ekosistem digital nasional.
“Tahun ini tagline Perpustakaan Nasional adalah transformasi perpustakaan menuju ekosistem digital nasional. Target kami tiga juta konten kreator di link-an yang kami himpun dari semua konten-konten kreator yang ada dari semua subjek pengetahuan,” ungkap Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, dalam diskusi Inspirato Sharing Session bertajuk 'Transformasi Perpustakaan Membentuk Ekosistem Digital Nasional', Rabu (14/9).
"Bertepatan hari ini, 14 September 2022, Indonesia memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Hari Literasi Internasional pada 8 September lalu, kami sudah berhasil melahirkan 3 juta konten kreator. Kami akan launching Januari 2023,” sambung Syarif.
Baca juga: Sambut Hari Perhubungan Nasional, KCN Tanam 1.000 Mangrove
Disampaikan Syarif, pihaknya juga telah membahas konektivitas antara Perpusnas dengan teknologi penyimpanan data digital (block chain) sehingga bisa terhubung dengan perpustakaan-perpustakaan besar di dunia. Untuk mendukung hal itu, maka Perpusnas perlu melakukan perubahan paradigma perpustakaan. Dari yang hanya penyedia koleksi buku menjadi transfer knowledge. “Tugas yang paling mendesak saat ini adalah melakukan transfer knowledge,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengat bahwa ukuran keberhasilan pemerintah pada semua level perpustakaan yang dibangun adalah ketika terjadi kemajuan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang paling rendah. Maka yang harus dilakukan adalah mengubah cara bepikir, yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Manusia Indonesia kini dipaksa hidup dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat.
“Dengan luas wilayah yang dimiliki, termasuk potensi alam dan sumber daya masyarakat, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah teknologi untuk percepatan. Kita bisa menjadi pengendali teknologi. Teknologi tentu akan membawa kebaikan, terlepas dari segi bisnisnya. Dari segi bisnis ini menjadi peluang untuk menguasai kita,” katanya.
Baca juga: Belum Ada Bukti Penelitian Ilmiah, Bumbu Umami Picu Obesitas
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan memberikan apreasiasi terhadap Perpusnas dalam melakukan percepatan proses transformasi perpustakaan. “Sangat luar biasa yang dilakukan Perpustakaan Nasional. Sangat antisipatif meski anggaran minim,” katanya.
Meski anggaran terbatas, lanjut Putra, Perpusnas punya visi yang jauh ke depan yang perlu dikolaborasikan dengan banyak pihak, mulai dari pegiat literasi dan komunitas literasi, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya. Terkait penciptaan 3 juta konten kreator, pihaknya sangat mengapresiasi sebagai gerakan sosial membentuk komunitas digital.
“Ada keuntungan buat masyarakat digital, viewer pasti bertambah, lebih research full. Pembuat konten juga akan mencantumkan sumber dari Perpusnas, sehingga konten-konten yang dibuat sangat membantu dalam perkembangan pendidikan digital literasi di Indonesia,” terangnya.
Komisi X pun sangat mendukung transformasi perpustakaan dalam membentuk komunitas digital di Indonesia, dengan memberikan fungsi pengawasan. Menurutnya, yang harus dilakukan Perpusnas saat ini adalah mengajak seluruh warga untuk memproduksi konten, mengingat infrastruktur digitalnya sudah dipersiapkan.
Dia juga mengingatkan pentingnya transformasi perpustakaan di era digital, yaitu pusat pengetahuan, wahana belajar, melahirkan inovasi, dan kreativitas masyarakat. “Perpustakaan juga harus menjadi pusat kegiatan masyarakat dan membawa kemajuan kebudayaan,” pungkasnya. (H-3)
Semua buku hasil karya ILPN 2024 tersedia secara digital dan dapat diakses di press.perpusnas.go.id.
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai pencegahan terhadap saksi termasuk tindakan upaya paksa. Bahkan, tidak semestinya diberlakukan kepada seseorang yang belum menjadi tersangka.
Surat usulan pemakzulan terhadap Gibran telah dikirimkan Forum Purnawirawan TNI kepada MPR/DPR RI sejak bulan lalu.
WAKIL Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah melampaui kewenangan konstitusional karena menetapkan pemisahan pemilu nasional dan lokal
Ketua Komisi II DPR itu mengatakan saat ini DPR juga belum menentukan sikap resmi. Soal putusan MK masih jadi topik diskusi antarfraksi.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
duta besar (dubes) luar negeri Indonesia tidak boleh mengalami kekosongan sebab posisi dubes memiliki peran yang strategis bukan hanya sebagai simbol resmi representasi Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved