Penularan Covid-19 di Sekolah Masih Rentan dan Meningkat

M. Iqbal Al Machmudi
12/9/2022 12:27
Penularan Covid-19 di Sekolah Masih Rentan dan Meningkat
Sejumlah murid SD mendengarkan arahan hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Inpres Vim 3 Kotaraja, Abepura,Jayapura, Senin (18/7/2022)(ANTARA/Sakti Karuru )

KETUA Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI Dr dr Retno Asti Werdhani, M.Epid menjelaskan penularan covid-19 ini masih sangat rentan terjadi di lingkungan sekolah dan sangat sulit untuk dihindari. Sehingga semua pihak dari siswa, guru, orang tua, hingga pemda harus mewaspadai hal tersebut.

"Sebetulnya anak sudah menjadi tanggung jawab dari guru atau pengurus sekolah ketika di sekolah untuk memberikan pengawasan. Tentunya sistem yang di sekolah perlu dibuat sistem monitoring terhadap anak-anak atau pendidik yang memiliki gejala yang bisa dilaporkan ke puskesmas setempat," kata dr Retno Talkshow: Pengawasan Protokol Kesehatan di Sekolah secara daring, Senin (12/9).

Baca juga: Bayi Anda Terkulai Lemas? Waspadai Kemungkinan Cerebral Palsy

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 9 September 2022 menunjukkan menunjukkan peningkatan kasus pada anak usia sekolah dalam waktu 2 bulan sebesar 33,81% atau memberi kontribusi pada kasus nasional sebesar 15,1%. Sementara cakupan vaksinasi anak 11-16 tahun baru mencapai 79% pada dosis petama dan dosis kedua 66,2%.

Menurut dr Retno terdapat waktu-waktu rentan di sekolah yang rentan terjadi penularan di sekolah yakni pada jam istirahat atau jam pergi dan pulang sekolah.

Sehingga dari pihak sekolah bisa membuat satu tim untuk mencegah terjadi penumpukan di sekolah ketika jam istirahat, dan orang tua bisa langsung menjemput ketika jam sekolah usai.

"Karena kita enggak tahu anak sekolah itu pulang ke mana terkadang bisa kontak dengan orang di luar sekolah. Ini bisa menjadi satu peringatan dari sekolah juga diingatkan untuk langsung pulang ke rumah," ujar dr Retno.

Dari pihak sekolah juga bisa melakukan edukasi yang terus menerus melalui poster, podcast, atau pengeras suara untuk pengumuman secara berkala untuk mengingatkan melakukan protokol kesehatan sebagainya.

Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud-Ristek Anang Ristanto mengatakan untuk mengurangi kekhawatiran dari orang tua pada saat pembelajaran berlangsung pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi dan memastikan dinas pendidikan melakukan tugas untuk mengontrol kesiapan protokol kesehatan dan juga mensosialisasikan kepada orang tua dan peserta didik terkait dengan PTM yang aman.

"Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka kami tekankan juga harus berpedoman pada SKB 4 menteri dan diskresinya nah sekolah juga wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat yang juga sudah diatur dalam SKB tersebut," ujar Anang.

Keberhasilan menyukseskan PTM ini juga perlu dukungan semua lapisan masyarakat. Masyarakat juga harus ikut mendukung pelasanaan PTM yang aman dalam hal protokol kesehatan.

Tentu kita harus juga mengupayakan kedisiplinan untuk memenuhi protokol kesehatan sehingga risiko tertularnya covid-19 dan terbentuknya klaster baru dapat terhindarkan khususnya di lingkungan pendidikan," katanya.

Diketahui sejak tahun ajaran baru Tahun 2022/2023 sudah dimulai pembelajaran tatap muka (PTM) 100% dengan tujuan mencegah learning loss. Kemendikbud-Ristek juga sudah mengeluarkan SKB 4 menteri yang sudah ditandatangani bersama.

SKB itu juga menyesuaikan dengan durasi jam pembelajaran, kurikulum, kondisi di tiap daerah. Ditambah cakupan vaksinasi pendidikan di atas 80%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya