Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIGA mahasiswa kedokteran dari Polandia melakukan penelitian tentang penyakit tuberkulosis (TB) kebal obat ganda di Indonesia. Mereka mendapatkan bimbingan dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Ketiganya merupakan mahasiswa kedokteran dari tiga universitas berbeda di Polandia. Mereka adalah Anna Fiedzkowicz dari Krakowska Akademia, Wanesa Goralczy dari Medical University of Lublin, dan Kaja Bors dari Medical University of Bialystok.
Kegiatan penelitian difokuskan di Indonesia karena, negara ini memiliki insidensi kasus tuberkulosis paling tinggi di dunia. Terutama TB multi resisten (MDR) atau TB kebal obat ganda.
"Ya ini karena Indonesia merupakan salah satu negara dunia yang banyak kasus TB," ungkap Kaja Bors, mahasiswa dari Medical University of Bialystok.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi pilihan untuk membimbing mereka dalam penelitian selama satu bulan penuh.
Dekan FK UNS Prof Reviono mengatakan, aktivitas penelitian dilakukan di RSUD Dr Moewardi dan RS UNS.
Para mahasiswa diberikan materi tentang penerapan metode penelitian, pengambilan data penelitian, analisis hasil penelitian, membuat pembahasan kesimpulan, serta cara membuat artikel untuk publikasi.
"Mereka melakukan observasi pasien TB MDR dibangsal RSUD Dr Moewardi maupun di RS UNS di bawah supervisi beberapa dosen dari FK UNS, seperti saya dan juga . Para dosen tersebut yaitu Prof Yusup Subagio Sutanto, Jatu Aphridasari, dan Artrien Adhiputri," tambahnya.
Ketiga mahasiswa itu, labjut Reviono melakukan pengambilan data klinis dari status pasien pada Agustus. Hasil dari data yang didapat dipresentasikan di depan dosen pembimbing saat akan menyelesaikan program penelitian tersebut.
"Selanjutnya, mahasiswa akan membuat manuskrip hasil pembahasan penelitian untuk dipublikasikan ke jurnal di negara asal mereka," imbuh Reviono.
Selama ini PDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS banyak terlibat dalam membantu pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat dalam upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis. "Peran yang diemban antara lain di bidang penelitian, pengabdian masyarakat, maupun pelayanan kesehatan," lanjutnya.
WHO sudah mencanangkan program eliminasi TB di dunia pada 2050. Faktor penyulit tercapainya program ini salah satunya adalah fenomena TB MDR karena kasus ini tidak lagi mempan jika diberikan obat anti TB yang selama ini digunakan.
Hal ini menyebabkan kasus TB MDR harus ada paduan obat TB yang masih efektif untuk dapat membunuh Mycobacterium tuberculosis. Pemerintah RI sudah menyediakan obat-obat anti TB baru yang mampu mengatasi TB MDR. Akan tetapi, obat ini cukup banyak jumlahnya dan penyembuhannya memakan waktu lebih lama yaitu sampai 2 tahun.
Konsekuensi mengonsumsi jumlah obat yang banyak, serta waktu pemberian yang cukup lama akan menyebabkan efek samping. Efek samping ini yang menyebabkan pasien sering menghentikan pengobatannya sendiri.
Hal ini menyebabkan pasien tidak sembuh dan tetap sakit sehingga tetap menularkan kuman TB ke lingkungan sekitarnya. Juga tidak diobati bisa akan berakibat kematian. (N-2)
DENGAN merujuk penelitian Accenture, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mampu mereduksi human error (kesalahan manusia)
Apakah nantinya dengan keberadaan dokter asing dan RS asing di Indonesia serta-merta tidak akan ada lagi orang Indonesia pergi ber obat ke luar negeri sehingga dapat menghemat devisa?
Filosofinya, bukan sebatas mengobati pasien, melainkan membuat masyarakat hidup sehat, sejahtera, dan bahagia.
Pemilik klinik menggunakan tenaga WNA untuk membuat korban percaya dan mau mengeluarkan biaya yang cukup besar dengan iming–iming mampu mengobati tanpa operasi
Lois kendati tidak ditahan, kini berstatus tersangka kasus dugaan hoaks. Bareskrim memastikan kasus dr Lois ini tetap berjalan.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved