Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Survei Deloitte: 98% Pengguna Akan Terus Manfaatkan Telemedisin

Naufal Zuhdi
01/9/2022 21:03
Survei Deloitte: 98% Pengguna Akan Terus Manfaatkan Telemedisin
Dokter sedang memberikan konsultasi jarak jauh (telemedicine) pada pasien umum di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (18/2/2022).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

LAYANAN telemedisin di Indonesia telah menjadi tren baru di kalangan masyarakat dan akan terus berkembang ke depannya. Menyikapi tren tersebut, Deloitte menerbitkan laporan dari hasil survei layanan digital kesehatan yang dimuay dalam publikasi Digisting Indonesia's Health Care Sector. Dari hasil survei yang sudah dilakukan, ditemukan 98% pengguna akan terus menggunakan layanan telemedisin di masa yang akan mendatang.

Tujuan dari survei ini dilakukan adalah untuk menggali lebih dalam dan mencoba memahami persepsi pemangku kepentingan di sektor layanan kesehatan digital, hal tersebut disampaikan oleh Life Science and Healthcare Industry Leader Deloitte Indonesia, Steve Aditya.

"Tujuan survei ini adalah untuk menggali lebih dalam dan memahami persepsi pemaku kepentingan (stakeholder) di sektor layanan kesehatan digital di Indonesia untuk penhembangan telemedisin," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Kamis (1/9).

Baca juga: Hari Ini, 5 Ribu Orang Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Survei dilakukan dengan 224 orang responden. Sekitar 57% responden merasa puas dengan layanan telemedisin dan hampir semua responden atau sekitar 98% menyatakan mereka akan terus menggunakan layanan telemedisin di masa yang akan datang, serta sekitar 38% responden mereka percaya apabila layanan telemedisin ini dapat menggantikan seperempat kegiatan kunjungan mereka yang biasanya mereka lakukan ke rumah sakit.

"Temuan ini mengungkapkan masih terbukanya peluang pengembangan telemedisin di Indonesia dan juga bisnis di bidang tersebut," lanjut Steve.

Dalam upaya mendukung layanan teknologi kesehatan digital, Pemerintah sedang membangun Proyek Palapa Ring yang membangun jaringan serat optik Nasional dengan panjang lebih dari 35.000 km kabel laut dan lebih dari 21 km kabel di daratan untuk menyediakan jaringan 4G di 34 Provinsi, 440 Kota dan Kabupaten, dan pada tahun 2025 mendatang akan memulai jaringan 5G di seluruh wilayah Indonesia.

Deloitte Indonesia Technology Media and Telecommunications Industry Leader, Brian Indrajaja mengatakan "Pembangunan infrastruktur baik telekomunikasi maupun jaringan distribusi dan logistik sangat penting untuk mendukung layanan kesehatan digital saat ini dan di masa depan, untuk memastikan kecepatan pengiriman ohat-obatan dan alat diagnostik sehingga sampel diagnostik yang dikirim untuk laboratorium memiliki shelf-life yang baik," ucapnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya