Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bukan sekadar Olahan Pangan

Jek/M-4
01/9/2022 07:35
Bukan sekadar Olahan Pangan
Beberapa produk Denyut Bumi(Dok. Denyut Bumi)

SALAH satu yang menjadi pernyataan bisnis Denyut Bumi ialah ingin memperkenalkan kembali rempah-rempah Indonesia menjadi punya nilai lebih. Konsep mereka ialah meramunya menjadi bukan sekadar sebagai bahan olahan pangan di dapur, melainkan juga beberapa turunan produk premium.

“Sebenarnya ngomongin impak, itu perlu dilihat kalau kami sudah berjalan bertahun-tahun, mungkin minimal 10 tahun. Kalau ke para petaninya, ya, mungkin kami belum bisa memberikan impak yang kategorinya itu life changing karena secara pesanan kami ke mereka masih tergolong kecil,” kata CEO Denyut Bumi Irina Chatarina kepada Media Indonesia, saat dijumpai di bazar Lewi’s Collective Market 2022, Tangerang Selatan, Minggu (21/8).

Irina lebih ingin menyasar dampak ketika Denyut Bumi memanfaatkan rempah-rempah lokal, setidaknya itu juga bisa memengaruhi permintaan pasar terhadap komoditas. Ia mencontohkan, ketika rempah bisa diramu ke produk premium, bahkan mewah, hal itu bisa berimpak pada terkatrolnya harga dan permintaan rempah ke para petani.

“Impaknya bakal gede banget. Bukan ke Denyut Bumi, melainkan ke rempahnya sebagai komoditas. Contoh yang paling familier itu kayu manis. Sebenarnya itu, kan, rempah tradisional dan sekarang dipakai di mana-mana. Para pembuat roti, misalnya, memanfaatkan untuk bikin cinnamon roll, atau kopi dengan kayu manis, harganya juga bisa jadi lebih tinggi. Memang se-powerful itu.”

“Kami pengin bikin rempah itu menjadi fesyen. Menjadi statement. Dengan begitu, semoga juga kesejahteraan petaninya juga ikut terangkat, akhirnya.” (Jek/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya