Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemandirian Obat dan Vaksin Nasional Terus Didorong

Gana Buana
29/8/2022 16:00
Kemandirian Obat dan Vaksin Nasional Terus Didorong
Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Pengembangan Obat dan Vaksin Covid-19.(DOK IST)

MENDUKUNG pembangunan ekosistem kemandirian obat dan vaksin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum lama ini menggelar Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Pengembangan Obat dan Vaksin Covid-19. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman pengambil kebijakan (government), peneliti (academia) dan  pelaku  usaha  (business) dalam kerangka triple helix agar sejalan.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito menjelaskan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan obat dengan adanya kekayaan sumber daya alam, maritim, dan biodiversity. Namun hingga saat ini, industri farmasi Indonesia masih bergantung pada bahan baku dan obat  impor, khususnya untuk obat yang diproduksi dengan teknologi tinggi (advanced technology). 

Sehingga Indonesia masih menjadi pengguna hasil inovasi dari  negara  lain dan belum menjadi inventor karena pada umumnya industri farmasi Indonesia belum menjadikan riset sebagai basis dalam pengembangan bisnis.

“Pandemi covid-19 menjadi momentum dalam mendorong banyaknya inisiatif penelitian dan pengembangan, baik obat maupun vaksin, yang bertujuan untuk pengobatan dan pencegahan terhadap penyebaran penyakit covid-19. Hal ini merupakan salah satu upaya menuju kedaulatan kesehatan, terutama kemandirian produksi vaksin dalam negeri agar tidak tergantung pada produk vaksin dari luar negeri,” ungkap Penny dalam keterangan resmi yang diterima belum lama ini. 

Menurut dia, keberhasilan penelitian dan pengembangan obat dan vaksin baru merupakan upaya bersama secara sinergi, koordinatif, dan komunikatif antara pemangku kepentingan terkait yang tergabung dalam sinergi triple helix. 

Tak hanya itu, pada kesempatan ini BPOM memperkenalkan beberapa inovasi pelayanan publik. Di antaranya pertama Webchat NEW-Aero yang berfungsi untuk meningkatkan kemudahan pendaftar melakukan konsultasi terkait permasalahan seputar registrasi obat. Kedua, Subsite SISOBAT untuk menyajikan infomasi terkini mengenai aturan obat, produk yang dihasilkan Direktorat Standarisasi obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif (ONPZZA), masukan terkait Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK). 

Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak

Ketiga, SMART CDOB untuk percepatan penerbitan sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Keempat, Subsite KLIK CPOB untuk meningkatkan kemudahan bagi peneliti mengajukan permohonan asistensi regulatori CPOB fasilitas pengembangan obat inovasi. Kelima, Aplikasi  Atensi  CPOB  (Akselerasi  Asistensi  Regulatori  Cara  Pembuatan  Obat  yang  Baik)  untuk mengakselerasi pemenuhan aspek CPOB fasilitas pengembangan obat inovasi.

“Rangkaian kegiatan ini, saya berharap agar para peneliti dan mitra industri farmasi memiliki pemahaman terkait pemenuhan standar dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penelitian dan pengembangan obat, meliputi Good Laboratory Practices (GLP), Good Manufacturing Practices (GMP), Good Clinical Practices (GCP), dan Good Submission Practices (GSubp). Juga dapat terbangun komunikasi yang konstruktif dalam mendorong keberlanjutan pengembangan vaksin, termasuk Vaksin Merah Putih, serta penguasaan teknologi yang dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan obat dan vaksin beyond covid-19,” tandas Penny. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya