Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan potensi penularan covid-19 dari kerumunan di kantin sekolah selama penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung. Hal itu terjadi karena banyaknya jumlah siswa dan lamanya durasi belajar siswa.
"Ancaman penyebaran virus covid-19 di lingkungan sekolah banyak terjadi di kantin," sebut kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam konferensi pers daring, Jumat (19/8).
Temuan itu didapati dari hasil kunjungan KPAI ke 60 sekolah dari Januari-Juni 2022 dan 15 sekolah di DKI Jakarta dan Jawa Barat pada Juli-Agustus 2022.
Ia mengatakan, banyak kerumunan di kantin lantaran banyaknya siswa. Contohnya, kata Retno, ada SMK muridnya 1.500 siswa tapi kantinnya hanya 7 kios yang buka.
"Jadi kita bayangkan, ini menurut kami yang risiko, sehingga di satu titik menerapkan 5M tapi di kantin tidak," imbuhnya.
Menurut KPAI, melihat sangat sulit berjaga jarak dengan murid yang banyak, sementara area kantin yang kecil atau kios di kantin terbatas.
Banyak sekolah sebenarnya sudah mengimbau kepada murid untuk membawa bekal, namun beragam dan rata-rata tidak banyak sehingga hanya cukup dikonsumsi pagi hari sementara jam sekolah anak bisa sampai pukul 15.00.
"Jadi banyak anak yang bawa bekal tidak cukup dan masih jajan di kantin," ucapnya.
Retno memaparkan bahwa justru penularan paling rendah di tingkat TK karena jam sekolah yang masih sedikit, dipantau dengan guru, dan membawa bekal. KPAI mencatat sebanyak 47% sekolah memiliki infrastruktur pencegahan penyakit sudah lengkap, tetapi masih ada 8% yang kurang lengkap.
Rekomendasi
Dalam rekomendasinya, KPAI minta dinas pendidikan bersinergi dengan dinas kesehatan untuk memastikan bahwa pembukaan kantin sekolah yang bersih dan sehat.
Selain itu juga perlu adanya sistem pengawasan yang melibatkan stakeholder pendidikan untuk memastikan bahwa kantin sekolah bersih dan sehat demi melindungi anak-anak dari penularan covid-19 maupun hepatitis akut, mengingat saat ini sedang ada peningkatan kasus covid-19 di sejumlah daerah. (H-2)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved