Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Inisiator Pustaka Bergerak Nirwan Arsuka mengungkapkan bahwa jaringan Pustaka Bergerak saat ini adalah yang terbanyak di dunia. Tidak kurang dari 3.000 pustaka bergerak sudah tersebar hingga ke desa/kelurahan.
Dengan dukungan yang lebih maksimal dari Perpusnas dan Kementerian Desa angka tersebut bisa terus bertambah. Targetnya, minimal satu desa memiliki satu pustaka bergerak. "Jika ini terwujud, maka diharapkan jumlah pustaka bergerak sama dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di Indonesia," ujar Nirwan dalam keterangannya, Rabu (17/8).
Diakuinya, kehadiran Pustaka Bergerak memang sangat populer di daerah. Hal itu merupakan buah dari kerja ikhtiar yang dilakukan para pegiat literasi pustaka bergerak.
Menurutnya, sejak tahun 2014 tidak ada satu pun institusi yang perhatikan, termasuk luput dari publikasi media. Bermodal posting di media sosial (facebook), aktivitas para pegiat Pustaka Bergerak mulai tercium oleh media internasional, seperti kantor berita BBC London, Al Jazeera, dan Goethe Institute. "Kami bersyukur di 2017 ada perhatian yang diberikan Perpustakaan Nasional lewat bantuan motor pustaka sebanyak 20 unit," imbuhnya.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi mengatakan kehadiran Pustaka Bergerak adalah upaya mendatangi masyarakat luas atau jemput bola. Khususnya di daerah/wilayah yang memiliki keterbatasan akses informasi dan transportasi, Pustaka Bergerak sangat digemari.
Dia menyebut bahwa para pegiat menggunakan ide-ide kreatif untuk menyalurkan bahan bacaan. Ada yang menggunakan medium seperti perahu, kuda, gerobak, kereta, pedati, ojeg, motor, becak, bemo, ransel, sepeda, hingga noken, yang disulap atau dimodifikasi sedemikian rupa menjadi alat antar bahan bacaan.
"Uniknya, pengelola Pustaka Bergerak datang dengan latar profesi yang berbeda, seperti tukang rawat kuda, tukang tambal ban, mantan wartawan, seniman, atau mahasiswa. Secara sederhana, eksistensi Pustaka Bergerak adalah gerakan literasi yang menumbuhkan toleransi," jelasnya.
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar menambahkan relawan Pustaka Bergerak bekerja tanpa dibayar. Mereka berkontribusi agar pengetahuan dan informasi masyarakat Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia.
"Mereka garda terdepan dalam menyukseskan program penguatan budaya literasi yang masuk ke dalam pembangunan revolusi mental," tutur Andin.
Salah satu pegiat atau relawan Pustaka Bergerak, Sutino mengisahkan bahwa ide membuat bemo pustaka sebagai perpustakaan keliling berawal dari kedua temannya yang ingin menjadikannya sebagai internet keliling (netling) pada 2010. Namun, pria 62 tahun yang akrab disapa Kinong itu mengaku tidak mengerti internet, dia menyarankan agar diganti fungsi menjadi perpustakaan. Sejak itu, banyak media internasional mendokumentasikan yang dilakukan Kinong. "Saya berkeliling ke sekolah-sekolah dari pagi hingga siang. Sorenya kembali menjadi sopir bemo. Begitu setiap hari," kisahnya.
Kehadiran Bemo Pustaka milik pria beranak tujuh itu ternyata sangat dinantikan anak-anak. Pernah suatu waktu, kata Kinong, bemonya mogok sampai harus didorong. Tapi, anak-anak tetap menunggunya meskipun lama.
Setelah pemerintah melarang peredaran bemo di Jakarta, Kinong lantas memakirkan Bemo Pustaka itu di dekat rumahnya. Dia tetap mempersilakan anak-anak membaca dan meminjam buku.
Kinong pun kini beralih profesi sebagai pedagang makanan demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Cerita lain juga dilakoni Ridwan Sururi dari Purbalingga dengan Pustaka Bergerak-nyam. Bermodal kuda putih yang dititipkan kepadanya, Ridwan kemudian meminta izin kepada pemilik kuda untuk dijadikan sebagai Kuda Pustaka.
Ridwan beranggapan Kuda Pustaka adalah kendaraan yang ideal karena mampu menjangkau desa-desa di pelosok di kaki Gunung Slamet. Dulu, Kuda Pustaka yang dituntunnya berisikan 136 eksemplar buku
Setelah viral di media sosial dan diliput media internasional, sama seperti Bemo Pustaka, bantuan buku mulai berdatangan. Kini, Ridwan telah memiliki 5.000 eksemplar yang bergantian dibawa di atas punggung Kuda Pustaka.
"Saya dan Kuda Pustaka berkeliling mendatangi sekolah, madrasah, dan pemukiman warga. Alhamdulillah, pemda kini mulai berikan support untuk berkolaborasi program inklusi sosial, seperti pelatihan membuat kue, kerajinan barang bekas, sampai pelatihan fotografi," tutup Ridwan. (OL-12)
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Yang juga tak kalah berbahaya, negara-negara asing dapat menggunakan hoaks untuk mencampuri pemilu dengan tujuan mempengaruhi hasil dan merusak stabilitas politik di Indonesia.
Masa depan penulis bisa terkikis karena AI sudah terlatih menulis secara runtut dan komprehensif dengan data yang dia punya. Penulis yang bertahan ialah yang melakukan perenungan mendalam
Kunci sukses yang mendorong pertumbuhan pesat brand lokal dan UMKM adalah peran krusial platform e-commerce.
Perkembangan dunia digital tersebut semakin mempermudah kita untuk mendapatkan produk maupun jasa layanan digital dari luar negeri.
Penghargaan Indonesia Top Digital Innovation Award 2023 diberikan kepada PNM dengan kategori Top Configurating, Experience, Innovation 2023.
Program ini antara lain dilakukan dengan proaktif melakukan penjaringan dan bekerja sama dengan para penulis atau komunitas lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved