Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Stres Bisa Pengaruhi Kelancaran ASI Ibu Menyusui

Basuki Eka Purnama
02/8/2022 09:15
Stres Bisa Pengaruhi Kelancaran ASI Ibu Menyusui
Ilustrasi(freepik)

DOKTER spesialis anak dan konselor laktasi Jeanne-Roos Tikoalu mengatakan kondisi stres pada ibu menyusui bisa mempengaruhi tingkat kelancaran ASI sehingga kelancarannya berkurang, bahkan tidak dapat mengalir dengan lancar.

Ketika bayi mengisap ASI, aktivitas tersebut akan memberikan sinyal sensoris ke otak ibu dan merangsang keluarnya hormon prolaktin dan hormon oksitosin yang selanjutnya akan masuk ke dalam aliran darah. 

Jeanne-Roos mengatakan hormon oksitosin berfungsi untuk membantu kontraksi otot, sementara prolaktin untuk membantu produksi ASI.

Baca juga : Kondisi Stres pada Busui bisa Pengaruhi Kelancaran ASI

"Kondisi ini (ASI tidak lancar) bisa dipengaruhi oleh stres, dalam hal ini terutama hormon oksitosin. Makanya kita mengenal hormon oksitosin sebagai love hormone. Produksi ada, kalau kontraksi tidak jalan, maka ASI tidak bisa keluar," kata Jeanne-Roos di Jakarta, Senin (1/8).

Pengaruh kondisi stres dapat terjadi misalnya pada saat ibu memasuki periode menyusui. Pada saat itu, ibu merasa payudara sudah terisi penuh oleh ASI namun cairan tidak kunjung keluar dalam jangka waktu lama.

Karena ketidaktahuan dan kebingungan, Jeanne-Roos mengatakan ibu malah membiarkan kondisi tersebut dengan tidak melakukan perangsangan sehingga payudara semakin membengkak dan berlanjut pada kondisi penyerapan ASI ke jaringan sekitar.

Baca juga : Penuhi ASI untuk Bayi, Seorang Ibu Perlu Dukungan Suami dan Keluarga

"Kalau terjadi penyerapan seperti itu, dalam dua minggu pertama ASI-nya bisa setop karena rangsangan untuk produksi tidak jalan, kontraksi untuk pengeluaran tidak jalan. Dia merasa bengkak, tidak mendapat pertolongan juga, terjadi penyerapan ke jaringan sekitar, lama-lama hormonnya tidak berproduksi," terang Jeanne-Roos.

Oleh sebab itu, di sinilah pentingnya dukungan dari orang terdekat (support system), yaitu pihak suami untuk membantu istri atau sang ibu. 

Jeanne-Roos mengatakan suami dapat melakukan pijat oksitosin sebagai upaya melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu.

Baca juga : Fakta ASI Eksklusif, Satu-Satunya Sumber Nutrisi Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan

Dengan pijat oksitosin, ibu akan merasa nyaman dan selanjutnya kontraksi otot saluran ASI dapat bekerja dengan lancar sehingga mendorong produksi ASI.

"Dengan dilakukan pemijatan, memang ada tekniknya, itu sering kali aliran ASI akan menjadi deras kembali," pungkas Jeanne-Roos. (Ant/OL-1)

Baca juga : Seberapa Petingnya Sih ASI untuk Bayi? Simak Artikel Berikut Ini!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya