Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEILMUAN social informatics memang masih asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Tak hanya di Indonesia, keilmuan ini memang cukup langka dipelajar, salah satu negara yang maju dalam pengembangan social informatics adalah Slovenia.
Michael Jonathan, salah satu mahasiswa magister pertama dari Indonesia yang mengemban ilmu Social Informatics menuturkan, dirinya mengambil program kuliah yang cukup langka di dunia itu. Michael menimba ilmu ke Social Informatics ke tanah Slavia Selatan yaitu Slovenia (sebuah negara kecil pecahan Yugoslavia) di University of Ljubljana.
Ceritanya, selama sempat berkecimpung di perusahaan teknologi dan kemudian Berbisnis Multimedia & IT Procurement, Michael sering kali dihadapkan pada masalah klasik. Produk atau jasa digital yang telah staff-nya buat dengan sempurna secara teknis tetapi pada saat di-launching ke masyarakat oleh klien-nya ternyata kurang sesuai harapan.
Dampak dari Perkembangan Teknologi di era Digital ini terhadap social-ekonomi sering kali dianggap sepele sehingga produsen Produk/Jasa Digital hanya langsung membuatnya dan berharap hal itu langsung membawa dampak positif, inilah paham Techno-Deterministic. Sebagai contoh: Layanan E-Health akan mempermudah masyarakat dan membuat efisiensi layanan kesehatan.
Hal itu yang menjadi musuh utama para ahli Informatika Sosial, Social Informatics mengajari aspek Teknikal-Sosial agar sebuah Produk / Jasa digital menjadi lebih sempurna seperti: Bagaimana agar seluruh lapisan Masyarakat dapat menjangkau produk E-Health tersebut? Bagaimana agar Masyarakat dapat menggunakanya dengan mudah?
Baca juga : Layanan Video Streaming Semakin Menarik bagi Konsumen Indonesia
“Disini kami diajari agar mengembangkan Produk/Jasa digital yang tidak Techno-Deterministic, Social Informatics menambahkan konteks sosial dari Desain hingga Implementasi suatu Teknologi” ujar Michael Jonathan, Wakil Ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Slovenia dalam keterangannya, Kamis (28/7
Di University of Ljubljana, Michael berguru dengan para ahli Social Informatics seperti yang meneliti desain hingga implementasi Aplikasi Tracing Covid-19 di Slovenia, belajar Big Data, UI/UX (User Interface & Experience) dengan perspektif Social Informatics, Teknologi terbaru untuk Riset, Termasuk berdiskusi dengan para Pengusaha sektor IT dari beberapa pengusaha asal Eropa Timur & Balkan.
“Sebagai pebisnis muda dan alumni S1 dari Business School tentu saya excited banget, gak nyangka bisa berguru sisi Bisnis nya juga di University of Ljubjana - Master of Social informatics program ini, saya dapet ide & practical tips jika ingin mengembangkan Produk / Jasa Digital kelak” lanjutnya.
Menurutnya Ilmu Social Informatics tak hanya dapat diimplementasikan di dunia Digital Product/Service development, tetapi juga di dunia Bisnis/Kewirausahaan. Sebagai contoh, Saat ini Michael Jonathan sedang melakukan Riset yang menggabungkan topik Social Informatics dan Digital Marketing & Branding sebagai tugas akhir studi Master nya di University of Ljubljana.
Ia berharap dapat membawa ilmu ini bagi ekosistem bisnis Indonesia di era Revolusi Industri 4.0 .(RO/OL-7)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Kemajuan teknologi digital membuka peluang baru melalui layanan kesehatan berbasis mobile. Aplikasi kesehatan yang dirancang khusus untuk menjangkau daerah dengan akses terbatas
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Dengan GEAR VLab lembaga pendidikan yang memiliki anggaran terbatas bisa tetap mengadopsi teknologi digital
. Dengan teknologi modern, mengolah lahan pertanian akan lebih gampang dan tentunya meningkatkan kesejahteraan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved