Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Habib Husein Jafar Ajak Dai Perkaya Konten Dakwah di Medsos

Basuki Eka Purnama
27/7/2022 04:45
Habib Husein Jafar Ajak Dai Perkaya Konten Dakwah di Medsos
Habib Husein Jafar Alhadar(Instagram @husein_hadar)

PENDAKWAH sekaligus pemengaruh (influencer) media sosial Habib Husein Jafar Alhadar mengajak dai dan daiyah memperkaya konten dakwah lewat media sosial demi menyasar masyarakat yang kini tidak bisa lepas dari internet.

"Riset dari We are Social dan Hootsuite pada 2021 menyimpulkan bahwa 73% masyarakat Indonesia sudah tersambung internet. Artinya, tiga per empat orang Indonesia sudah memiliki akses koneksi digital," ujar Habib Jafar dalam acara Silaturrahim Dai dan Halaqah Dakwah Nasional Milad ke-47 MUI di Jakarta, Selasa (26/7).

Dalam kegiatan yang menjadi rangkaian Milad MUI ke-47 tersebut, Habib Jafar menyampaikan riset Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta 2021 melaporkan 60% masyarakat saat ini belajar agama melalui media digital.

Baca juga: Baitul Arqam PD Muhammadiyah Tegal Digelar di Dearah Istimewa Yogyakarta

"Jadi, mereka belajarnya melalui media digital. Dulu itu muftinya mufti Johor, kalau sekarang itu mufti youtube yang digunakan mereka," kata dia.

Dia mengatakan, dari tahun ke tahun, penggunaan media digital sebagai sarana belajar agama terus meningkat. Jika dulu sumber rujukan keilmuan dan keislaman yakni kepada ustaz di sekitar rumah dan guru agama, kini konten dakwah lewat medsos juga dianggap menjadi sumber pengetahuan agama.

Dari data yang dikumpulkannya, masyarakat Indonesia dalam rentang usia 18-34 tahun bisa menghabiskan sekitar delapan jam di media digital. Oleh karena itu, kebanyakan yang menjadi rujukan di media digital saat ini adalah yang populer bukan sekadar yang kompeten.

"Ini sangat berbahaya apabila mereka belajar agama tetapi dari sumber yang tidak tepat. Fatwa MUI bisa dengan mudah dikoreksi anak muda yang ngajinya belum apa-apa tapi pengikutnya jutaan. Itu membuat orang lebih mendengarkan dia," kata dia

Habib Jafar menekankan media digital berpotensi besar mempengaruhi pandangan banyak orang. Karenanya, ia berharap para dai yang memiliki kompetensi dan otoritas keilmuan bisa mulai mengambil ceruk potensi ini.

"Bila ini dibiarkan, mereka akan mengalami degradasi pengetahuan dan bisa menjerumuskan kepada kesesatan," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik