Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) tengah membahas fatwa terkait ganja/cannabis untuk potensi di bidang medis. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud dalam Diskusi Ukhuwah Kebangsaan bersama Organisasi Sosial Keagamaan se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta Piusat, Selasa (26/7).
Hal yang dipertimbangkan dari MUI adalah manfaat dan mudharatnya atau masalah yang ditimbulkan. Jika benar ganja lebih banyak manfaatnya maka MUI akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan fatwa.
Baca juga: Pencipta dan Makna Lirik Lagu Hari Merdeka 17 Agustus
"Ini akan dibahas oleh komisi fatwa apa saja di dunia ada manfaatnya dan manfaatnya itu sangat dibutuhkan maka itu jadi jalan keluar untuk dipertanggungjawabkan," kata Marsudi.
Namun jika mudharatnya banyak daripada maslahatnya pada umumnya akan diharamkan. Intinya pada posisi kemaslahatan untuk kemanusiaan akan dipertimbangkan.
"Pada prinsipnya itu kan sesuatu yang mudhorot. Tapi untuk kemaslahatan maka ada jalan keluarnya untuk itu, jadi dalam fiqih kan demikian. ini akan dilihat potensi sekaya apa cara penggunaannya, referensi dokter apa untuk bisa digunakan," ungkapnya.
Marsudi menekankan ketika tidak ada benda lain yang bisa menggunakannya maka untuk itu kadar yang sesuai tentunya diperbolehkan. Tapi jika masih ada benda-benda lain yang halal maka lakukan yang lain. (OL-6)
Ferry didapuk sebagai tokoh bangsa yang dapat mengubah strategi ekonomi Indonesia dan lebih berpihak pada pertumbuhan ekonomi desa dan umat.
WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar abbas, mengatakan bahwa warga negara Indonesia benar-benar kehilangan dengan meninggalnya Kwik Kian Gie.
Fenomena sound horeg harus dilihat dari dampak yang ditimbulkan apakah itu baik atau merugikan masyarakat.
Fatwa MUI merekomendasikan agar Kemenkum tidak mengeluarkan legalitas sound horeg, termasuk kekayaan intelektual (KI) sebelum ada komitmen perbaikan
Judi dengan berbagai bentuknya termasuk dosa besar. Hal ini karena permainan judi termasuk dalam kategori gharar, yaitu transaksi yang mengandung unsur ketidakpastian.
Penguatan diplomasi umat tidak hanya dapat dilakukan di tingkat negara atau lembaga resmi, tetapi juga melalui partisipasi masyarakat luas, khususnya generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved