Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEKAN Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) XX diharapkan mendorong lahirnya ilmuwan muda yang mampu menghasilkan kajian berkualitas. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim pada sambutannya secara online pada pembukaan PIRN, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (11/7).
PIRN berawal dari kegiatan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) yang diselenggarakan LIPI sejak 2021. Setelah LIPI terintegrasi ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PIRN berganti nama menjadi Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN).
Nadiem mengungkapkan, terkait penelitian bukan sekadar soal jumlah publikasi ilmiah, namun harus mempertimbangkan kualitas.
"Bicara soal penelitian, tidak bisa hanya membahas soal jumlah publikasi namun kita harus mempertimbangkan kualitas dari riset tersebut, mulai dari metodologi yang digunakan, cara menganalisis data, sampai dengan mempresentasikan hasil temuan penelitian," kata Nadiem.
Selain itu menurut Nadiem, yang tidak kalah pentingnya adalah dampak dari penelitian itu sendiri. Bagaimana hasil riset dapat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan atau melahirkan inovasi bermanfaat bagi orang banyak.
Melalui PIRN XX, Nadiem berharap para peserta mendapatkan wawasan baru dalam melakukan penelitian. "Diharapkan para peserta mampu menawarkan cara-cara cerdas dan inovatif dalam mengembangkan potensi alam dan budaya indonesia," harapnya.
"Jadilah ilmuan yang cerdas untuk melompat ke masa depan dan teruslah semangat untuk bergerak serentak guna mewujudkan merdeka belajar," lanjutnya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, kegiatan PIRN menjadi awal dari pembentukan talenta riset dan inovasi nasional yang saat ini menjadi tanggung jawab dari BRIN.
Baca juga : Kemendikbud-Ristek Apresiasi Prestasi Tim IMO Indonesia di Olso Norwegia
“Guna mewujudkan talenta-talenta riset dan inovasi di masa depan, BRIN terus berinteraksi dengan para mahasiswa dan siswa untuk terus dibina agar mempunyai kemampuan di bidang riset dan inovasi. Para siswa dan mahasiswa ini merupakan talenta riset dan inovasi kita di masa depan,” ungkapnya..
Bagi para peserta PIRN XX, lanjut Handoko, hendaknya ini dijadikan sebagai ajang untuk memperkuat jejaring dan menambah wawasan. Setelah mengikuti PIRN, para peserta nantinya diharapkan dapat mengikuti berbagai skema yang telah disediakan oleh BRIN baik bagi mahasiswa maupun para pelajar untuk menjadi seorang periset.
“PIRN ini kami desain untuk menjadi titik awal, mohon para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Jadikan kegiatan ini sebagai kenangan yang mendalam,” ujarnya.
Senada dengan Kepala BRIN, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengajak kepada para peserta PIRN untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin selain mengikuti rangkaian kegiatan penelitian juga dapat menambah jejaring. Ia merasa bangga karena saat ini NTB bisa menjadi tuan rumah kegiatan nasional yang luar biasa.
”Saya mengimbau agar siswa-siswi peserta PIRN memanfaatkan kegiatan ini untuk memperbanyak teman. Jadikan pengalaman ini berkesan bagi adik-adik dan kami berterima kasih menjadi tuan rumah suatu event nasional yang luar biasa,” kata Zulkieflimansyah.
Kegiatan PIRN ke-20 ini dilangsungkan mulai tanggal 11-16 Juli 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 409 orang yang terdiri dari 102 guru, 207 siswa dari 28 provinsi di Indonesia, serta 100 mahasiswa dari provinsi NTB.
Para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan seperti penelitian, pelatihan karya tulis ilmiah siswa SMP-SMA di bidang ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa.
Selain itu, para peserta akan mengikuti kegiatan open house dan lab tour di Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat (PRBILD) bagi guru dan siswa. Sedangkan untuk peserta mahasiswa akan mengikuti aktivitas uji analisis data biologi dan lab tour di PRBILD serta workshop kreasi dan edukasi sains. (OL-7)
Kejagung mengaku bingung dengan ketidakhadiran Jurist, padahal, pemeriksaan hari ini didasari permintaannya. Eks anak buah Nadiem itu mengaku ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggal.
Jurist Tan dijadwalkan diperiksa sekitar pukul 09.00 WIB. Penyidik bakal mendalami peran dia sebagai stafsus, dalam proyek ini.
Namma Nadiem Makarim tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dalam kasua dugaan korupsi terkait pengadaan laptop senilai Rp9,9 triliun untuk program digitalisasi pendidikan.
Satu eks anak buah Nadiem lainnya, yakni Jurist Tan, juga sudah dipanggil Kejagung untuk diperiksa.
Pemeriksaan lanjutan ini penting. Fiona diharapkan memberikan keterangan baru kepada penyidik, yang bisa dikaitkan dengan barang bukti yang sudah disita dalam kasus ini.
Kejagung memeriksa mantan staf khusus (stafsus) Nadiem Makarim, Fiona Handayani, Jumat (13/6) untuk dimintai keterangan soal kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Seluruh pengiriman ini dilakukan dalam skema Business to Business (B2B) antara petani jagung dan peternak layer yang difasilitasi oleh NFA untuk memperkuat rantai pasok jagung nasional.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengecam keras praktik perkawinan usia anak yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengecam keras praktik perkawinan anak yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
KASUS perkawinan anak masih marak terjadi di Indonesia. Teranyar, viral soal berita perkawinan anak berusia 16 dan 15 tahun di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Sentra Paramita Mataram Arif Rohman berharap program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencegah terputusnya kesempatan bersekolah di kalangan keluarga miskin ekstrem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved