Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HARI Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1443 Hijriah baru dilalui umat Islam di muka bumi. Namun, nilai-nilai dan makna kurban harus terus diteladani dan diamalkan untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai dan penuh semangat kebersamaan.
Pasalnya, kurban merupakan implementasi sikap kerelaan untuk menekan ego pribadi dan kelompok untuk kepentingan mashlahah yang lebih besar. Mirisnya, politik identitas dan intoleransi bahkan kerap muncul dari mimbar keagamaan. Sudah saatnya masyarakat memahami bahwa makna kurban sejatinya adalah untuk memangkas sikap intoleran dan eksklusif.
Ketua Program Studi Doktor Politik Islam - Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir mengatakan, sudah seharusnya makna kurban tidak hanya dilakukan umat dengan menyembelih hewan kurban.
Namun, Idul Qurban sebagai momentum untuk memangkas sikap intoleran dan ekslusif untuk membangun sikap peduli, solid, dan terbuka untuk mewujudkan kepentingan bersama. Dalam hal ini ia menggarisbawahi para penceramah yang menjadi panutan umat.
"Sudah seharusnya para penceramah agama berkurban dengan membuang ego dan politik identitas dengan kembali memahami esensi ajaran agama yang rahmatan lil alamin dan mengurangi nafsu pribadi yang justru akan membawa perpecahan umat," ujar Zuly dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (14/7).
Ia menilai dewasa ini banyak bermunculan penceramah yang berusaha mencampuradukkan antara nafsu kepentingan pribadi atau golongannya dengan agama yang tatkala justru menimbulkan kebencian antarkelompok/golongan umat.
Baca juga: Menag Pastikan Jemaah Tetap Terlayani Katering Setelah Armuzna
"Ada beberapa penceramah yang memerikan ceramah kadang-kadang dengan membawa dalil/ayat yang kurang tepat, yang justru kadang menimbulkan kebencian terhadap kelompok/umat beragama lain bahkan satu agama, itu ada. Ini saya kira disebabkan kepentingan pribadi, bukan agama," tuturnya.
Dia melanjutkan, seharusnya masyarakat mulai bisa menerima fakta di lapangan dan berhenti menafikkan bahwa fenomena persebaran intoleransi dan politik identitas yang muncul di ruang dan mimbar keagamaan itu ada.
"Orang mengkhawatirkan tentang gerakan yang mencederai agama, itu wajar. Tapi justru orang sulit percaya ada gerakan yang memang secara sengaja membuat kekacauan di dalam agama. Terlebih ketika yang membuat kekacauan itu adalah mereka yang disebut tokoh agama atau ahli agama," ucap Zuly.
Karena itu, ia menegaskan bahwa para tokoh agama perlu kembali mempelajari dan mengajarkan kepada umatnya apa esensi agama serta berbagai amalannya dengan baik dan benar. Kemudian juga harus dipahami dan pahami kemampuan diri dalam konteks membicarakan soal agama, terlebih jika berbicara tentang ajaran umat agama bahkan kelompok lain.
Ia berharap agar para penceramah dapat lebih bijaksana agar tidak justru menimbulkan masalah di masyarakat. Tidak hanya itu, perlu adanya kewaspadaan dari masyarakat dalam menerima ceramah dengan berhati-hati dalam mengundang tokoh agama atau penceramah. Ia mengimbau masyarakat untuk hanya megundang penceramah moderat dengan rekam jejak yang jelas.
"Jika perlu mengundang tokoh agama, maka undang tokoh agama dari lembaga keagamaan atau ormas agama yang sudah jelas, daripada mengundang orang yang tidak jelas track record-nya nanti malah datang membuat kekacauan. Karena itu harus selektif, jangan asal popular," kata Zuly. (RO/OL-16)
LION Parcel (PT Lion Express), perusahaan logistik terkemuka di Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus berbagi kebaikan lewat kampanye Logistik Baik.
Lalamove, platform pengiriman daring, menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan mitra pengemudi melalui program tanggung jawab sosial bertajuk DeliverCare.
HARI Raya Idul Adha bagi umat muslim menjadi saat yang ditunggu-tunggu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menabung amal.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyalurkan total 45 hewan kurban ke berbagai wilayah di Kota Bontang, Kalimantan Timur dan Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian hotel dalam berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar serta mempererat tali silaturahmi di momen Idul Adha yang penuh berkah.
Suasana Idul Adha di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terasa hangat berkat kehadiran sapi kurban yang diberikan PT Berkat Cawan Energi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved