Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jemaah Haji dengan Komorbid Banyak yang Tumbang Saat Lontar Jumrah

Dinda Shabrina
11/7/2022 10:30
Jemaah Haji dengan Komorbid Banyak yang Tumbang Saat Lontar Jumrah
Jemaah Haji yang bermalam di Muzdalifah sebelumnya sudah mengumpulkan sebanyak 49 batu yang akan digunakan paginya untuk melempar Jumrah(MI/Susanto)

KEPALA Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta agar berbagai pihak penyelenggara haji bekerja sama untuk memastikan kesehatan jemaah tetap terjaga. Mengingat di fase critical period banyak jemaah lansia dan komorbid tumbang saat melaksanakan lontar jumrah karena kelelahan.

“Kita terutama mengharapkan kerja sama semua pihak, dari para KBIH, Ketua Kloter, Ketua Regu dan teman-teman PPIH di lapangan agar terus mengedukasi jemaahnya untuk tidak berlebihan, lempar jumrah bagi jemaah lansia dan memiliki komorbid untuk dibadalkan saja,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7).

Menurut Budi, faktor kelelahan disinyalir menjadi pemicu pada jemaah lansia dan memiliki komorbid, terutama yang memiliki penyakit jantung. Dengan dilaksanakannya badal lontar, kesehatan jemaah akan tetap terjaga khususnya di fase Armuzna.

“Dari kemarin sampai hari ini saja ada 6 jemaah kita yang meninggal disebabkan kelelahan dan dehidrasi yang menyebabkan penyakit jantung lebih berat,” ungkap Budi.

Mayoritas jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di Pos Kesehatan Mina juga didominasi oleh faktor kelelahan dan dehidrasi.

“Hari ini saja ada 62 jemaah yang dirawat,” ucapnya.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Lontar Jumrah Aqabah

Selain meminta kerja sama dari berbagai pihak, Budi akan memperkuat pelayanan kesehatan di sepanjang jalur jamarat. Selain adanya Pos Kesehatan Mina dan 8 Pos kesehatan satelit di jalur atas dan bawah jalur jamarat, juga akan dilakukan penambahan penugasan personel Emergency Medical Team (EMT).

Sebanyak 20 orang tim EMT mobile yang terbagi dalam lima tim akan bertugas dan terus bergerak di sepanjang terowongan mina. Tim akan dibekali dengan kursi roda, air, oralit dan perlengkapan untuk kegawatdaruratan lainnya.

“Malam ini tim langsung bekerja sampai fase lontar jumrah berakhir, untuk menolong jemaah yang kelelahan di tengah perjalanan jamarat," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya