Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JELANG pelaksanaan wukuf di Arafah, tetiba banyak jemaah yang diberikan kesembuhan sehingga mereka pun batal untuk disafari wukufkan. Data sementara, jemaah yang hendak disafari wukufkan sebanyak 182 jemaah calon haji dan total jemaah yang meninggal 24 orang.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Budi Sylvania, dua hari jelang wukuf di Arafah, jemaah yang sakit sudah mulai ditarik dari kloter.
"Nanti akan ditarik ke Arafah untuk disafari wukufkan dengan menggunakan bus," katanya, Kamis (7/7).
Ada hal luar biasa bagi jemaah yang beberapa hari dirawat di KKHI Mekah, mereka tiba-tiba sembuh jelang wukuf di Arafah.
"Mungkin karena semangatnya, jemaah yang selama ini sakit bisa sembuh dan tidak jadi untuk disafari wukufkan," ucap dokter Budi.
Untuk Bus yang akan digunakan jemaah sakit untuk disafari wukufkan sebanyak 10 bus.
"Ada 113 jemaah yang dalam posisi duduk dan lainnya posisi tidur, karena kondisinya lumayan parah," jelasnya.
Baca juga: 204 Orang Calon Haji Ikut Safari Wukuf
Sementara itu, untuk petugas medis, dokter dan perawat yang selama ini bertugas di KKHI Makkah tetap akan bertugas di KKHI Makkah. Lainnya akan disebar di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Untuk setiap busnya, akan ada tim dokter dan perawat, yang akan tetap memantau jemaah sakit.
"Jemaah sakit akan diberangkatkan terakhir. Setelah semua jemaah dan petugas berangkat ke Arafah baru akan diberangkatkan. Sekitar jam 10 pagi mereka akan berangkat ke Arafah," tuturnya.
Jemaah sakit tersebut akan berdiam diri sejenak sekitar satu jam. Semua dalam posisi di dalam bus. Tetap akan diawasi dokter dan perawat.
"Nantinya akan dilakukan perawatan lanjutan kembali ke KKHI, setelah safari wukuf," ungkapnya.
Dari 182 jemaah yang sakit tersebut, kebanyakan mengalami penyakit gagal jantung, gagal ginjal, dan beberapa penyakit bawaan lainnya. Sudah tidak memungkinkan untuk melakukan wukuf mandiri, seperti jemaah pada umumnya.
"Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan, akhirnya kita safari wukufkan," pungkasnya.(OL-5)
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Ada 295 jemaah haji dibadalkan lantaran tidak mampu melanjutkan ibadah hajinya karena sakit atau wafat pada musim haji tahun ini.
Jjemaah haji wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu (19/6) pukul 16.00 WAS mencapai 40 orang.
kebijakan murur berhasil menekan jumlah jemaah yang sakit atau pun angka kematian akibat serangan gelombang panas yang melanda kawasan Mekah dan sekitarnya selama prosesi puncak haji.
KKHI Makkah sendiri mencatat ada 57 jemaah haji yang saat ini masih dirawat inap karena 3 penyakit dominan. Yaitu pneumonia, dispepsia atau keluhan lambung dan demensia.
BP Haji tegaskan safari wukuf gratis. Selain itu, pihaknya menemukan indikasi adanya pungutan liar (pungli) terhadap jemaah haji, khususnya lansia, dalam layanan safari wukuf.
Penyelenggaraan ibadah haji harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, profesionalisme, dan pelayanan yang berkualitas.
Jemaah yang berasal dari luar negeri sebanyak 1.506.576 orang, sedangkan dari dalam negeri Saudi: 166.654 orang.
Otoritas Saudi memiliki skema rencana untuk langsung memberangkatkan jemaah ini dari Arafah menuju hotel-hotel tempat mereka tinggal di Mekkah setelah Magrib dengan melintasi di Muzdalifah.
PUNCAK Ibadah Haji 1446 H/2025 M, telah tiba pada Kamis (5/6) hari ini.
Larangan lainnya yang harus diindahkan jemaah di antaranya, jangan iseng mencabut rumput, mematahkan ranting pohon, membunuh nyamuk, dan lainnya, tidak dibolehkan selama berihram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved