Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ahli Pertanian G20 Rekomendasikan Intervensi Teknologi Sektor Pertanian

Mediaindonesia.com
05/7/2022 19:45
Ahli Pertanian G20 Rekomendasikan Intervensi Teknologi Sektor Pertanian
Seorang petani memupuk tanaman padi di area persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.(ANTARA/Arnas Padda)

PARA ahli pertanian negara G20 merekomendasikan adanya intervensi  teknologi dalam pengelolaan sektor pertanian ke depan. Hal itu dikatakan Chair of Meetings of Agricultural Chief Scientist (MACS) G20, Fadjry Djufry, usai melakukan pertemuan di Bali, Selasa, (5/7).
 
Fadjry mengungkapkan, pemanfaatan teknologi untuk mendukung kinerja sektor pertanian di belahan dunia menjadi salah satu butir komunike dari pertemuan para ahli di bidang agrikultura.

"Kita harapkan beberapa komunike itu bisa membawa apa yang kita inginkan, permintaan Indonesia, intervensi seperti apa di sektor teknologi dari negara maju," ujarnya.

Dia menambahkan, penggunaan teknologi di sektor pertanian mampu mendukung upaya ketahanan pangan, baik di level domestik maupun global. Indonesia misalnya, berhasil mengamankan kebutuhan beras dalam tiga tahun terakhir juga didukung oleh pemanfaatan teknologi.

"Jadi bisa dibayangkan kalau tidak ada intervensi teknologi, tidak mungkin kita bisa swasembada," kata Fadjry.

Lebih lanjut, dia menyatakan, draf komunike dari MACS G20 sedianya telah disusun dan disiapkan. Keputusan bulat mengenai poin-poin yang ada di dalam komunike itu akan ditentukan pada Rabu (6/7) besok.


Baca juga: Jelang HUT ke-9, Podomoro University Raih Peringkat Akreditasi Institusi Baik Sekali


Pada pertemuan ini, para ahli dari negara anggota G20, negara tamu dan beberapa lembaga internasional membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan oleh Indonesia, yaitu kebijakan ketahanan pangan pascapandemi covid-19; pertanian pertanian tangguh iklim (climate ressilient agriculture); food loss and waste (FLW); dan pertanian dan ketertelusuran digital.

Nantinya, komunike tersebut akan diserahkan kepada menteri pertanian G20 dalam forum Agriculture Working Group (AWG) yang berlangsung pada September 2022. MACS G20 kali ini mengusung tema Sustainable intensification to meet food security and environmental objectives.

Pertemuan tahunan G20 MACS, didasarkan pada inisiatif para menteri pertanian negara-negara G20 untuk menjawab isu spesifik maupun pertanyaan-pertanyaan sentral di bidang pertanian dan juga gizi, yang dianggap terlalu besar untuk diselesaikan hanya dengan upaya nasional.

Selain itu, pertemuan MACS juga diarahkan untuk mendorong koordinasi sistem penelitian pertanian di negara G20 dan mencari serta menerapkan strategi solusi bersama. Sebab anggota G20 menyadari hasil penelitian pertanian, teknologi, serta inovasi memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung produktivitas dan produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik.

Dengan demikian, setiap keberhasilan dalam pendekatan maupun implementasi setiap negara perlu dibagikan di antara anggota G20 sebagai solusi bersama. (RO/S-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya