Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ANGGOTA tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Mohammad Rizki Akbar, mengimbau jamaah calon haji Indonesia untuk berhati-hati jika beraktivitas fisik terlalu berat karena dapat menyebabkan kekambuhan penyakit jantung.
"Ada kesamaan pemicu yang menyebabkan kekambuhan penyakit jantung dari kedua kelompok pasien, yaitu aktivitas fisik yang terlalu berat," kata Rizki di Mekkah, dikutip Senin (4/7)
Dia menyampaikan sedikitnya melayani 10 pasien penyakit jantung di pelayanan rawat jalan KKHI Mekkah setiap harinya.
Baca juga: Naib Amirul Hajj Minta Pemberangkatan Haji Tahun Depan Lebih Selektif
Secara umum, jamaah yang menjalani pemeriksaan sudah memiliki riwayat penyakit jantung sejak di Indonesia. Namun, ada juga kelompok pasien yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa mereka punya penyakit jantung.
Selain aktivitas fisik yang terlalu berat, alpa mengonsumsi obat secara rutin pun dapat memicu kondisi yang tidak diharapkan pada kelompok yang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Yang sebelumnya tidak mengetahui punya penyakit jantung, karena dipicu ibadah fisik yang cukup berat, muncul baik dalam bentuk keluhan nyeri dada maupun keluhan sesak nafas," ujar Rizki.
Selain aktivitas fisik, umumnya pasien sudah memiliki faktor risiko yang dapat menjadi pemicu, ditambah dengan cuaca yang ekstrem di Arab Saudi.
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kelainan jantung. Jika jamaah dengan aktivitas yang tinggi dan tidak dikontrol obat-obatan, tekanan darahnya dapat naik dengan cepat sehingga bisa memicu munculnya kelainan jantung, tambah Rizki.
Ia mengingatkan agar jamaah haji mengetahui batas kemampuan fisik diri sendiri, mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang melibatkan aktivitas fisik yang berat.
Selain itu, jamaah juga diminta untuk minum obat rutin tepat waktu.
"Setiap jamaah yang kemudian merasakan adanya keluhan sebaiknya langsung sampaikan kepada dokter kloternya untuk dievaluasi apakah ada masalah dengan kondisi kesehatannya," ucapnya.
Gejala yang patut diwaspadai antara lain merasa sesak napas,mudah lelah saat beraktivitas, atau biasanya ditandai dengan adanya bengkak di tungkai kaki, adanya keluhan nyeri di dada serta dada berdebar.
Kondisi demikian patut diwaspadai dan perlu segera diperiksa ke dokter, katanya. (Ant/OL-1)
KEMENTERIAN Agama menegaskan jemaah haji reguler asal Indonesia yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mendapatkan asuransi jiwa.
Otoritas Arab Saudi mulai memberlakukan larangan masuk Mekah mulai Jumat (23/6) hingga Sabtu (1/7) pekan depan.
RATUSAN pendaftar haji di Kabupaten Sumenep Jawa Timur, membatalkan pendaftarannya untuk berhaji dan memilih beralih ke ibadah umrah.
Penyusunan Instrumen Survei Kepuasan Jemaah Haji mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sebanyak 99.886 orang. Para jemaah terbagi menjadi haji reguler sebanyak 92.668 orang dan haji khusus sebanyak 7.218 orang.
Iran menggunakan semua kekuatan untuk mengamankan pembebasan salah satu warga negaranya yang ditangkap di Arab Saudi selama haji bulan lalu.
Jika mendaftar haji plus, perkiraan waktu tunggu keberangkatan biasanya berkisar antara 5 hingga 9 tahun.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak jamaah haji 1445 H/2024 M untuk memberikan keterangan terkait penyidikan dugaan korupsi kuota haji di Kementerian Agama tahun 2023–2024.
Laporan masyarakat menyebut setiap jamaah diminta membayar US$4.000–5.000, setara Rp60 juta–75 juta, demi memuluskan keberangkatan di luar mekanisme resmi.
Sejumlah hal krusial seperti akomodasi, transportasi udara, dan pelunasan biaya haji sudah mulai disiapkan sejak Agustus hingga September.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
WAKIL Ketua Komisi VIII DPR RI Abidin Fikri mendorong akselerasi pembangunan Gedung Asrama Haji Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Saat ini gedung itu dalam tahap pembangunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved