Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kebebasan Berekspresi saat Bermedia Digital Jangan Kebablasan

Mediaindonesia.com
02/7/2022 20:25
Kebebasan Berekspresi saat Bermedia Digital Jangan Kebablasan
Ilustrasi(indianexpress.com)

Dalam dunia digital setiap orang berinteraksi dengan berbagai macam latar belakang budaya. Dengan perbedaan itu, interaksi antar pengguna akhirnya menciptakan standart baru dalam beretika.

"Kalau kita paham bagaimana beretiket nanti kita bisa aman di dunia digital karena banyak sekali cyber crime baik itu bullying (perundungan) dan phishing (penipuan)," ujar dosen Stikosa AWS, E Rizky Wulandari di Ngawi, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Etika digital menjadi penting apalagi media sosial saat ini merupakan tempat setiap orang untuk menjalin relasi pertemanan secara virtual. Sebab itu ruang lingkup etika digital akan meliputi kesadaran dari penggunanya dan tanggung jawab akan konsekuensi setiap tindakan di ranah digital. Apek integritas yaitu kejujuran dengan tidak melakukan plagiarisme atau manipulasi juga menjadi bagian etika saat membuat karya yang disebarkan di ruang digital.

Seringkali saat berkomunikasi di dunia digital, individu juga melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya merupakan bagian dari etika. Misalnya ketika mengirim email menggunakan tata bahasa maupu huruf kapital yang sebenarnya memiliki arti berbeda, terbiasa menuliskan subject email, berhati-hati saat meneruskan email ke orang lain, bahkan ketika mengirimkan lampiran ukuran file besar sebaiknya meminta izin terlebih dulu. Sebab itu meskipun komunikasi menggunakan email, setiap orang hendaknya memerhatikan privasi.

Dalam hal etika berinternet kebebasan berekspresi juga perlu memiliki batasan karena bisa melanggar batas privasi orang lain. "Ada pula risiko konflik antara kebebasan berekspresi dan larangan dari segala bentuk kebebasan ekspresi yang mengandung unsur kebencian," katanya lagi.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya