Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MERAYAKAN Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggaungkan pentingnya penerapan gaya hidup sehat, di antaranya dengan rutin minum susu dan aktif bergerak.
FFI juga menekankan peran penting susu di setiap tahap kehidupan dan berbagai sisi kehidupan, sehingga menjadikannya bagian dari gaya hidup kekinian.
Hal ini disampaikan pada webinar yang melibatkan narasumber Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, pengamat gaya hidup Dwi Sutarjantono, pasangan keluarga muda Ayudia C dan Ditto serta Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.
Setiap individu membutuhkan pemenuhan asupan gizi yang berbeda di setiap tahap kehidupan.
Sebagai salah satu asupan bergizi baik, susu menjadi sumber gizi yang dibutuhkan di setiap tahap - mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Tak hanya terkait kesehatan, nyatanya susu telah menjadi bagian dari keseharian dan secara tak langsung menjadi bagian dari gaya hidup kekinian.
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menyatakan, “Selama 100 tahun mendampingi keluarga Indonesia dari generasi ke generasi, Frisian Flag®menyaksikan bagaimana susu telah berevolusi – bukan hanya menjadi asupan yang menyehatkan, tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang kekinian. "
Baca juga: Minum Susu Bantu Jaga Daya Tahan Selama Puasa Ramadan
"Sebagai perusahaan, Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan kebaikan susu di setiap tahap dan sisi kehidupan, melalui kehadiran rangkaian inovasi produk sesuai tahapan usia bagi seluruh anggota keluarga dengan format terlengkap, yang sehat, berkualitas dan tak kalah penting, terjangkau,” tuturnya.
Peran susu dalam mendukung pemenuhan gizi di setiap tahap kehidupan, ditegaskan oleh Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS.
“Setiap individu membutuhkan pemenuhan asupan gizi yang berbeda di setiap tahap kehidupan. Tubuh membutuhkan 20 jenis asam amino - 9 di antaranya adalah asam amino esensial dan sisanya adalah asam amino non esensial," jelas Prof.Hardiansyah.
"Protein hewani termasuk susu memiliki asam amino esensial yang lebih lengkap, serta dilengkapi dengan vitamin dan mineral yang juga dibutuhkan tubuh," jelasnya.
Pada 1.000 HPK, susu dalam bentuk ASI merupakan makanan alami yang memainkan peran krusial dalam pertumbuhan otak. Di tahap anak dan remaja, susu mendukung pertumbuhan tulang dan otot.
"Sementara pada tahap dewasa dan lansia, susu berperan penting dalam menjaga sistem hormon dan imunitas tubuh, serta mencegah osteoporosis,” tegas Prof.Hardiansyah.
Tak hanya asupan, kesehatan di setiap tahap kehidupan juga akan semakin optimal melalui penerapan gaya hidup aktif dan sehat.
Faktanya, kebaikan susu bukan hanya penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan di tiap tahap kehidupan.
Dari berbagai sisi dan momen kehidupan, susu telah sejak lama dikenal sebagai bagian dari aneka minuman dan makanan tradisional juga modern - baik yang memanfaatkan susu sebagai bahan utama, maupun memanfaatkannya sebagai bahan pelengkap kuliner..
Susu juga kerap menemani di berbagai momen penting, mulai dari sarapan, waktu snacking, menemani olahraga dan berbagai aktivitas, serta menghabiskan momen bersama keluarga dan kerabat.
Pengamat Gaya Hidup, Dwi Sutarjantono mengungkapkan, “Berbicara tentang gaya hidup, tentu kita perlu meninjau ke belakang, tentang bagaimana pola tertentu menjadi bagian dan kebiasaan dalam suatu masyarakat.'
"Terkait susu, sejak lama asupan ini telah diyakini dan terbukti memiliki peran baik dalam menunjang kesehatan. Tak berhenti di situ, seiring berjalannya waktu, susu juga terus bertransformasi menjadi asupan yang bukan hanya kaya manfaat, tapi juga kaya rasa, dan hadir dalam ragam rupa," paparnya.
"Hal ini menjadikan susu secara tidak disadari, telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Kian meningkatnya kesadaran akan urgensi pola hidup sehat dan olah raga, juga menguatkan peran susu sebagai bagian dari penerapan gaya hidup sehat saat ini,” kata Dwi.
Kehadiran susu sebagai bagian dari gaya hidup, juga dirasakan oleh pasangan dan keluarga muda Ayudia dan Ditto.
“Sejak kecil, susu telah menjadi sarapan wajib di rumah, dan kebiasaan baik ini juga aku teruskan ketika berumah tangga dan memiliki anak," kata Ayudha.
"Berbicara tentang susu, kayaknya setiap hari di rumah gak bisa lepas dari susu. Karena buat aku sebagai ibu rumah tangga, salah satu tanggung jawabku kan memastikan keluarga mendapatkan asupan yang sehat dan lengkap, dan sekarang banyak banget resep-resep mudah yang bisa dikreasikan menggunakan susu," jelasnya.
Sementara Ditto menambahkan, “Aku pribadi memang senang olahraga khususnya lari, dan banyak melakukan aktivitas di luar rumah."
"Paling enak sedia asupan yang ready to go, jadi gak ribet tapi tetap bisa memastikan asupan baik terjaga. Biar gak bosen, aku suka bawa susu siap minum dengan aneka rasa. Apalagi, aku juga pecinta kopi susu. Jadi, susu hampir gak bisa lepas dari keseharian aku dan keluarga,” jelasnya. (Nik/OL-09)
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Pelayanan gizi sebaiknya dilakukan awal sejak ditegakkan diagnosis TB karena pemberian prinsip diet setiap pasien berbeda tergantung kondisi klinis yang didapatkan pada setiap pasien.
Pola pencegahan penyakit dimulai dari pencernaan yang mampu menyerap nutrisi dari dalam tubuh melalui pencernaan yang baik sehingga nutrisi yang dikonsumsi dapat dicerna.
Banyak orang fokus pada perawatan luar seperti sampo atau masker rambut, padahal rahasia utama rambut yang sehat dan lebat justru berasal dari dalam tubuh.
Nutrisi berperan vital dalam membentuk jaringan tubuh, menghasilkan energi, hingga menjaga fungsi tubuh tetap optimal
Nutrisi lengkap tidak hanya bagi tumbuh kembang janin, tetapi juga untuk menjaga kebugaran dan kesiapan ibu menghadapi peran barunya.
Beberapa vitamin yang terdapat dalam alpukat antara lain vitamin A, B, C, dan E. Mengonsumsi Alpukat dengan rutin, bisa memperoleh banyak manfaat bagi kesehatan.
Kurang optimalnya asupan gizi dan kekeliruan pola asuh bisa menyebabkan anak rentan terkena penyakit hingga terindikasi stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved