Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Body Shop Indonesia Ajak Kaum Muda Beraksi dan Bersuara Lantang dalam Isu Perubahan Iklim

Mediaindonesia.com
31/5/2022 08:05
Body Shop Indonesia Ajak Kaum Muda Beraksi dan Bersuara Lantang dalam Isu Perubahan Iklim
Kampanye Be Seen Be Heard The Body Shop Indonesia.(MI/Retno Hemawati - Tangkapan layar.)

Body Shop Indonesia telah resmi meluncurkan kampanye Be Seen Be Heard yang memfokuskan pada peran serta dan suara kaum muda yang lebih aktif lagi dalam menjawab isu perubahan iklim.

Secara global, kampanye Be Seen Be Heard ini telah diluncurkan di awal bulan Mei bersamaan dengan penerbitan laporan ‘Be Seen Be Heard: Memahami Partisipasi Politik Anak Muda’. yang dilakukan bersama antara The Body Shop® dan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB. Laporan ini menunjukkan bahwa jutaan kaum muda di seluruh dunia saat ini tidak mendapat peran dalam sektor publik. Dengan adanya isu krisis iklim, konflik global dan ketidaksetaraan generasi yang kian tajam, maka pendapat, perspektif dan representasi dari kaum muda di saat sekarang ini sangat dibutuhkan.

“Kampanye Be Seen Be Heard secara global bertujuan untuk menciptakan perubahan struktural jangka panjang dalam hal pengambilan keputusan agar lebih inklusif terhadap kaum muda. Di Indonesia, perubahan iklim adalah isu yang paling mengkhawatirkan dan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat. The Body Shop® Indonesia ingin mengajak kaum muda untuk lebih Dilihat dan Didengar (Be Seen Be Heard) sehingga bisa berperan aktif dan memegang peran sebagai “Change Maker”. Kami mengajak anda untuk lebih lantang bersuara. Jadilah pionir dalam menanggulangi isu ini”, jelas Ratu Ommaya, Head of Values, Community & PR The Body Shop Indonesia

Turut hadir dalam sesi diskusi ini adalah Angela Gilsha Panari, perwakilan kaum muda yang telah menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam kesehariannya. “Efek dari perubahan iklim seperti kenaikan suhu dan perubahan suhu yang ekstrem, musim kering dan hujan yang tidak konsisten, hingga bencana alam yang kian sering terjadi. Di Indonesia, hal-hal tersebut sudah kita alami sehingga menurut saya perubahan iklim ini bukan lagi sebuah fenomena, melainkan sebuah krisis yang kalau kita sebagai kaum muda tidak mengambil langkah aktif, Bumi yang kita tempati ini tidak mempunyai kesempatan sebagai rumah kita semua dalam menggapai mimpi-mimpi dan cita-cita kita”, jelas Angela

Senada dengan Angela, Iqbaal Ramadhan, seorang aktor, musisi, dan mahasiswa yang juga telah memulai gaya hidup berkelanjutan mengatakan “Menjadi Change Maker dalam hal berperan aktif terhadap efek perubahan iklim tidak perlu dimulai dengan hal-hal yang kompleks.

Iqbaal Ramadhan berpendapat bahwa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau berkelanjutan (sustainability) yang konsisten harus dimulai dari bangun kesadaran pada diri sendiri dengan membuat perubahan terhadap hal-hal kecil dalam keseharian.

“Ketika saya punya mindset itu, bahkan ketika tidak ada orang yang melihat dan tidak berada dalam spotlight media atau kamera, saya akan tetap melakukan itu. Saya berharap kita melakukannya bukan karena orang lain, kita melakukannya untuk diri sendiri karena itu value kita,” kata Iqbaal dalam webinar bersama The Body Shop secara virtual, Senin.

Ketika menjalani gaya hidup berkelanjutan yang dimulai dari diri sendiri, menurut Iqbaal, berarti memang dilakukan karena memiliki motivasi “ingin” menjadi individu yang memiliki nilai-nilai tersebut.

“Ini tentang bagaimana value-ku, tentang hidupku, tentang diriku, bagaimana aku berkontribusi, bagaimana aku ingin punya value lebih terhadap bumi ini, bagaimana aku ingin berkontribusi untuk mengurangi climate change, menggunakan plastik sekali pakai, mengurangi food waste, dan lain-lain,” terangnya.

Menurutnya, ketika perubahan bisa terwujud dalam hal-hal kecil pada level individu, maka tujuan untuk menciptakan perubahan isu lingkungan yang lebih besar pun, seperti membantu membatasi perubahan iklim, dapat mulai bertumbuh pada level kolektif. Ia menekankan bahwa perubahan sekecil apapun pada level individu juga akan memiliki dampak.

“Pasti ada efeknya (perubahan kecil itu) walaupun nggak terlihat langsung oleh mata. So keep going what you doing,” ujar aktor berusia 22 tahun itu yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Melbourne, Australia.

Iqbaal sendiri berusaha untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan melakukan hal-hal kecil mulai dari selalu membawa botol minum sendiri ke manapun pergi, siap sedia totebag untuk menghindari penggunaan kantong plastik, berusaha untuk tidak menggunakan pendingin ruangan, hingga hemat menggunakan air.

“Aku sering menyinggung soal ini. Dari awal pandemi orang-orang kayak bilang, ‘Jangan lupa cuci tangan 20 detik’. Tapi nggak ada yang bilang, ‘Jangan lupa matiin airnya ketika lagi cuci tangan 20 detik’. Jadi kampanyenya kayak cuci tangan tapi airnya nyala terus,” katanya.

Selain itu, Iqbaal juga mulai berusaha untuk mengurangi intensitas belanja pakaian baru atau fast fashion di luar urusan pekerjaan profesional. Ia mengaku tidak mempermasalahkan apabila mengenakan pakaian bekas atau thrift fashion.

“Dan lagi-lagi karena aku seorang mahasiswa, aku masak (selama di Melbourne). Masaknya juga secukupnya aja, jadi nggak ada sampah tersisa,” katanya. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik