Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENYELENGGARAAN Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 mengusung tema besar From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a Covid-19 Transformed World.
GPDRR ke-7 secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo dengan membunyikan kulkul atau kentongan Bali bersama Deputy Secretary General dan perwakilan delegasi.
Upacara pembukaan dihadiri secara fisik maupun virtual dari berbagai negara. Pertemuan akan dilakukan secara hibrida, tetapi lebih dari 80% hadir secara fisik di lokasi acara. UNDRR mencatat, ada 7.470 pendaftar yang berasal dari 185 negara anggota dan observer Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib mengatakan, upaya pengurangan risiko bencana menjadi tanggung jawab setiap orang.
"GPDRR adalah kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan kebencanaan untuk memperluas jejaring dan menjalin kerja sama baik pada tingkat lokal, nasional, kawasan, maupun internasional guna semakin meningkatkan kapasitas Indonesia dalam isu kebencanaan," beber Habib dalam keterangan resmi, Rabu (25/5).
Sebagai tuan rumah GPDRR ke-7, Indonesia mengusung tema Memperkuat Kemitraan Menuju Resiliensi Berkelanjutan dengan jargon Gotong royong Tangguh Bencana.
Baca juga : Jokowi: Perlu Komitmen Global untuk Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim
Habib mengungkapkan, GPDRR juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas aktor lokal-nasional tetap menjunjung tinggi kearifan lokal dalam kesiapsiagaan bencana untuk resiliensi berkelanjutan.
Sementara itu, Public Relation Officer UNDRR Omar Amach menekankan pentingnya pelaksanaan Kerangka Kerja Sendai untuk pengurangan risiko bencana.
“Hari ini adalah hari pertama dari rangkaian acara utama GPDRR 2022. Dan menjelang upacara pembukaan, akan diadakan High-Level Dialogue dengan tema Where do we stand? Global and regional perspectives on implementing The Sendai Framework,” kata Omar.
Pertemuan GPDRR dibagi menjadi beberapa sesi utama, yakni High Level Dialogue, Ministerial Roundtable, dan Side Events. Sejumlah tema yang dibahas pada High Level Dialog adalah Where do we stand? Global and regional perspectives on implementing the Sendai Framework dan Strengthening Disaster and Climate Risk Governance at National and Local Levels.
Sementara tema yang dibahas pada Ministerial Roundtable diantaranya Scaling-up Disaster Risk Reduction to Tackle the Climate Emergency. (OL-7)
Tradisi balapan kerbau khas Kabupaten Jembrana tersebut diikuti 246 peserta untuk melestarikan warisan budaya pertanian serta sebagai ajang promosi pariwisata.
saat ini belum ada panduan lengkap dan khusus dari jurnalis untuk menulis tentang HIV Aids dan Narkoba sehingga kerap muncul stigma terhadap penderita HIV
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80, Mercure Bali Sanur Resort mengadakan kegiatan istimewa berupa pelepasan 80 ekor tukik (anak penyu)
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Arya Wibawa melihat Kelurahan Pemecutan memiliki potensi untuk mendukung pengembangan Kawasan Heritage Gajah Mada sebagai kawasan cagar budaya.
Bali saat ini hanya membutuhkan tenaga pembangkit listrik dari gas atau LNG. Ia menyebutkan beberapa alasan kenapa Bali sangat membutuhkan pembangkit dari gas.
West Java Back-Arc Thrust di Jawa Barat berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 7. Pelajari penyebab, dampak, dan langkah mitigasi bencana untuk masyarakat di sekitar jalur sesar aktif ini.
Langkah pertama adalah mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan status siaga bencana. Karena selain gempa bumi, wilayah Cimahi juga rawan dampak bencana hidrometeorologi.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved