Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VARISES merupakan pembengkakan pelebaran pembuluh darah atau vena yang bisa terjadi seluruh tubuh. Penyakit ini merupakan salah satu spektrum kondisi penyakit vena kronik mulai dari kaki normal, mengubah kulit, hingga bisa mengakibatkan luka pada kaki.
Dokter Spesialis Bedah Vaskuler dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran, dr Charley Simanjuntak Sp B Subsp BVE (K) B.Med.Sc menjelaskan jika keluarga memiliki penyakit ini maka peluang 20% akan terkena. Kemudian dengan bertambahnya usia dan gaya hidup bisa menimbulkan varises.
"Sementara jenis kelamin paling sering terjadi pada wanita karena adanya hormon pada kehamilan beberapa kali kemungkinan mengalami varises semakin tinggi. Dan obesitas dengan penumpukan lemak pada perut akan menekan pembuluh darah balik akan terjepit sehingga terjadi varises," kata Charley dalam acara seminar di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/5).
Kemudian faktor gaya hidup dengan olahraga kurang dan pekerjaan melibatkan gerakan yang statis atau seperti kebanyakan duduk/berdiri tanpa ada perubahan posisi akan berdampak pada pembuluh darah balik.
Charley menjelaskan varises terjadi karena aliran darah untuk kembali ke jantung tidak didukung, tidak seperti jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga dari pengembalian darah ke jantung bisa dilakukan dengan baik ketika tubuh digerakkan sehingga darah bisa terpompa.
Akibat aliran darah balik tidak terpompa dengan baik maka ada aliran balik sehingga vena mengalami perubahan bentuk kompensasi tekanan dan jumlah darah yang melebihi kapasitas sehingga terjadi varises. Di Indonesia 53 persen mengalami varises dengan perbandingan 3 banding 1 perempuan lebih banyak mengalami varises dibanding laki-laki.
Tanda dan gejalanya yakni mulainya muncul serabut atau garis-garis berwarna biru keunguan di permukaan kulit, mirip seperti jaring laba-laba atau nyeri kaki terasa berat khususnya setelah berdiri atau duduk dalam waktu lama.
"Vena terlihat menonjol dan membengkak sepanjang paha, mata kaki, dan lutut. Kulit kering, gatal, terutama di area tungkai bawah. Memiliki varises memiliki risiko lebih tinggi pembekuan lebih dalam," ujarnya.
"Tujuan dari pengobatan varises adalah dengan meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan memperbaiki penampilan," pungkasnya. (H-2)
Orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Varises seringkali dianggap sepele, padahal jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi berkepanjangan.
"Kalau kita bicara varises itu biasanya kita bicara masalah vena yang ada di permukaan kulit. Tapi gangguan CVI ini berupa spektrum yang bisa lebih luas dari itu."
Varises adalah insufisiensi vena kronis, saat ada gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena tungkai ke jantung.
"Kalau gumpalan itu tersangkut ke jantung, bisa serangan jantung. Tersangkut ke otak bisa menyebabkan stroke, jika tersangkut di kaki saya sebut stroke kaki (limb ischemic)."
Studi menemukan bahwa 93% pasien memiliki variasi genetik yang mempengaruhi respons mereka terhadap obat-obatan
Bagi masyarakat yang memiliki keturunan kanker payudara, disarankan untuk melakukan pemeriksaan gen.
Asa Ren memanfaatkan teknologi genomic sequencing dan bioinformatikanya untuk membantu mendeteksi seseorang dengan kecenderungan CdLS.
HEMOFILIA merupakan penyakit gangguan pembekuan darah genetik yang disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah dalam tubuh yang bisa menimbulkan disabilitas atau kecacatan.
Deteksi dini Talasemia, bertujuan untuk mencegah komplikasi serta untuk mengidentifikasi carrier daan penyandang Talasemia.
Sindrom Bohring-Opitz yang diperingati pada 6 April setiap tahunnya merupakan sindrom genetik langka tak banyak dikenal masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved