Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berharap Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei dapat menjadi momentum lahirnya pergerakan melawan paham intoleransi, ekstremisme, dan radikalisme.
"Pentingnya kesadaran bersama untuk membentuk gerakan nasional yang dapat mematahkan segala bentuk ideologi anti-Pancasila, termasuk sikap serta ujaran kebencian, agar jangan mendapatkan tempat di ruang publik," kata Antonius Benny Susetyo atau yang lebih dikenal Romo Benny di Jakarta, Kamis (19/5).
Bukan tanpa sebab, hal itu dikatakannya sebagai respons atas maraknya ancaman paham intoleransi, ekstremisme, dan radikalisme yang kerap kali berusaha menggoyahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang luhur.
Menurut dia, dibutuhkan gerakan nasional guna mempersempit gerak kelompok intoleran, ekstrem, dan radikal agar tidak berkembang lebih jauh.
"Kita harus punya sikap politik yang sama bahwa radikalisme, intoleransi, fanatisme, dan terorisme merupakan musuh kita bersama, karena menghancurkan martabat kemanusiaan, dan mengingkari Pancasila. Jadi dengan mempersempit ruang gerak mereka," ujar Romo Benny.
Pasalnya, dengan sikap politik yang sama maka masyarakat akan cenderung tidak merespon serta tidak mengikuti segala bentuk kampanye maupun tawaran dari kelompok radikal. Namun, justru masyarakat akan cenderung secara aktif mengkampanyekan kehidupan yang aman, damai dan toleran sebagaimana agama menjadi rahmat bangsa bangsa.
"Sehingga paham-paham itu akan hilang dengan sendirinya jika masyarakat tidak merespon dan mengucilkan mereka," tutur dia.
Ia melanjutkan upaya guna menutup ruang gerak kelompok radikal bukanlah pekerjaan mudah. Benny menilai saat ini generasi muda Indonesia sangat mudah diambil simpati melalui narasi dan kampanye pemutar balik fakta. Dan itu sangat mudah ditemui di setiap sudut dunia maya.
Baca juga: Unnes dan Turnitin Kerja Sama Tingkatkan Integritas Akademik
"Mereka (kelompok radikal) membuat kampanye publik untuk kemudian menarik simpati kaum muda yang memang tidak memiliki budaya kritis dan masih labil. Dan narasi mereka lebih banyak di dunia maya sehingga diyakini sebagai kebenaran," jelasnya.
Namun, ia juga menyampaikan optimismenya dalam menjadikan peringatan Harkitnas sebagai momen bangkit untuk melawan radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
"Saya optimistis, tetapi tetap harus diimbangi dengan secara aktif mengkampanyekan budaya damai, toleransi dan keberagaman. Maka konten di media juga harus banyak menampilkan hal itu. Harus banyak ditampilkan di ruang publik," tegas Romo Benny.
Kedua, lanjutnya, perlu dengan mendorong kebijakan negara yang selalu mengedepankan budaya toleran, persaudaraan melalui pendidikan Pancasila sebagai penanaman karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dari sisi masyarakat bisa banyak menginisiatif gerakan seperti gotong royong, yang membangun ikatan persaudaraan sehingga terbangun relasi silaturahmi yang tidak membedakan etnis, suku, ras, agama. "Jadi merajut keindonesiaan itu lewat perjumpaan yang semakin diaktifkan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Romo Benny juga menilai pentingnya peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak kehidupan bermasyarakat dan bernegara, melalui penyampaian narasi yang bukan hanya benar, namun juga menyejukkan, narasi kemajemukan, beragama, serta membawa muatan nilai cinta Tanah Air yang merupakan sebagian dari iman. Dengan begitu, akan terbangun energi positif di mana kekuatan masyarakat bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan.
Ia berpesan kepada segenap masyarakat untuk dapat terus membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar dan penuh keberagaman serta memahami pentingnya menjaga persatuan, kesatuan dan jiwa solidaritas.
"Kita maknai kembali Harkitnas guna memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar, bangsa yang juga memiliki jiwa patriotisme dan jiwa solidaritas untuk mencapai kesejahteraan," tandasnya. (Ant/S-2)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ia pun mengajak seluruh elemen warga negara Indonesia supaya membangkitkan kesadaran kolektif untuk menjaga persatuan, merawat, dan memajukan Indonesia.
Di Indonesia, setiap tanggal 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Ada pula Hari Artritis Autoimun Sedunia dan Hari Lebah Sedunia.
Prabowo mengatakan Hari Kebangkitan Nasional adalah momen bersejarah ini merupakan pengingat penting akan semangat persatuan dan perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono dari FISIP UI menegaskan dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, diperlukan kehadiran individu dengan karakter sosial yang kuat di dalam politik.
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan.
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa Stovia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved