Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MESKI banyak dunia masih fokus pada penanganan covid-19 dan hepatitis akut pada anak, masyarakat dunia juga khawatir dengan adanya Hendra Virus (HeV) yang berasal dari feses kelelawar dan kelelawar bisa berimigrasi.
Virus Hendra (HeV) merupakan berasal dari kelelawar dan sudah terjadi pada 1994 dan 2016 yang menularkan ke kuda dan manusia. Saat ini virus tersebut sudah menjadi endemi di tempat pertama kali ditemukan di Australia.
Namun dari penelitian terbaru disebutkan bahwa HeV terdeteksi dalam urin kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang sebelumnya tidak berisiko tinggi untuk menularkan virus Hendra namun ternyata juga bisa menularkan HeV.
"Seringkali manusia tertular dari virus ini karena kelelawar pemakan buah sering menginfeksi kuda melalui kotoran kelelawar mencari makanan kuda," kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman saat dihubungi, Senin (16/5).
Baca juga: IPB: Batasi Lalu Lintas Ternak Berpenyakit Mulut dan Kuku
Sebesar 80% kuda yang terinfeksi HeV ini mengalami kematian dan manusia yang bisa terinfeksi karena terpapar jaringan kotoran kuda yang terinfeksi.
"Dan pada manusia pun 70 persen yang terpapar mematikan. Sebanyak 7 dari 10 orang yang terpapar HeV meninggal dunia sehingga ini merupakan sumber penyakit dari binatang atau zoonosis mematikan dan berbahaya," ujar Budi.
Dicky menjelaskan gejala yang sering muncul dari penyakit ini adalah demam, batuk, nyeri tenggorokan, sama seperti flu namun disertai dengan meningitis.
Jika berkembang gejalanya bisa menyebabkan panas tinggi, kejang, hingga kematian. Namun, Dicky menjelaskan bahwa HeV pada manusia kasusnya relatif jarang.
"Sejak tahun 1994 sejak deteksi, sampai 2013 pun sangat jarang. Sekali lagi ini berkaitan bagaimana manusia mengelola kotoran kuda dan sanitasi sangat penting," ungkapnya.
HeV ini hampir sama dengan rabies dan masuk ke Lisa virus yang mematikan. Penyakit ini ditularkan hewan ke manusia, namun dari manusia ke manusia ini belum ditemukan. J
ika virus HeV bertahan di kotoran kuda maka akan bertahan sekitar 4 hari dan menyebabkan penting sekali kebersihan.
Virus ini juga bisa dicegah dengan vaksinasi namun khusus untuk kuda.
"Artinya vaksinasi menjadi suatu yang sangat penting untuk kuda, jika berbicara terapi maka belum ada," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Mengusung semangat kebersamaan, acara Cleofest digelar pada Sabtu (21/6), sementara Roccommunity menyusul pada Minggu (22/6) untuk memberikan ruang interaksi yang optimal.
Program BPJS hewan diperuntukkan bagi pemilik hewan yang taraf ekonominya kurang mampu.
Kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban tahun ini menjadi sorotan positif.
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
Kalau tertampung di shelter, hewan-hewan tersebut akan mendapatkan perawatan yang layak, asupan pakan dan minum yang memadai, serta vaksinasi lengkap.
Belangkas merupakan fosil hidup yang hanya terdiri dari empat spesies di dunia, tiga di antaranya terdapat di Indonesia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Lokasi terpencil dan infrastruktur kesehatan yang lemah di Kongo meningkatkan risiko penyebaran wabah akibat bangkai kelelawar tersebut.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved