Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MESKI banyak dunia masih fokus pada penanganan covid-19 dan hepatitis akut pada anak, masyarakat dunia juga khawatir dengan adanya Hendra Virus (HeV) yang berasal dari feses kelelawar dan kelelawar bisa berimigrasi.
Virus Hendra (HeV) merupakan berasal dari kelelawar dan sudah terjadi pada 1994 dan 2016 yang menularkan ke kuda dan manusia. Saat ini virus tersebut sudah menjadi endemi di tempat pertama kali ditemukan di Australia.
Namun dari penelitian terbaru disebutkan bahwa HeV terdeteksi dalam urin kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang sebelumnya tidak berisiko tinggi untuk menularkan virus Hendra namun ternyata juga bisa menularkan HeV.
"Seringkali manusia tertular dari virus ini karena kelelawar pemakan buah sering menginfeksi kuda melalui kotoran kelelawar mencari makanan kuda," kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman saat dihubungi, Senin (16/5).
Baca juga: IPB: Batasi Lalu Lintas Ternak Berpenyakit Mulut dan Kuku
Sebesar 80% kuda yang terinfeksi HeV ini mengalami kematian dan manusia yang bisa terinfeksi karena terpapar jaringan kotoran kuda yang terinfeksi.
"Dan pada manusia pun 70 persen yang terpapar mematikan. Sebanyak 7 dari 10 orang yang terpapar HeV meninggal dunia sehingga ini merupakan sumber penyakit dari binatang atau zoonosis mematikan dan berbahaya," ujar Budi.
Dicky menjelaskan gejala yang sering muncul dari penyakit ini adalah demam, batuk, nyeri tenggorokan, sama seperti flu namun disertai dengan meningitis.
Jika berkembang gejalanya bisa menyebabkan panas tinggi, kejang, hingga kematian. Namun, Dicky menjelaskan bahwa HeV pada manusia kasusnya relatif jarang.
"Sejak tahun 1994 sejak deteksi, sampai 2013 pun sangat jarang. Sekali lagi ini berkaitan bagaimana manusia mengelola kotoran kuda dan sanitasi sangat penting," ungkapnya.
HeV ini hampir sama dengan rabies dan masuk ke Lisa virus yang mematikan. Penyakit ini ditularkan hewan ke manusia, namun dari manusia ke manusia ini belum ditemukan. J
ika virus HeV bertahan di kotoran kuda maka akan bertahan sekitar 4 hari dan menyebabkan penting sekali kebersihan.
Virus ini juga bisa dicegah dengan vaksinasi namun khusus untuk kuda.
"Artinya vaksinasi menjadi suatu yang sangat penting untuk kuda, jika berbicara terapi maka belum ada," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Dinas KP3 Depok juga menyampaikan surat imbauan tentang informasi PMK
Penjual hewan kurban di Jalan Lebak Bulus I, Jakarta Selatan itu mengaku harus selektif dalam membeli hewan kurban.
PERSELISIHAN antara Ketua Yayasan Sarana Metta Indonesia dan Animals Hope Shelter (AHS) Kristian Adi Wibowo dengan pencinta hewan bernama Roger Paulus Silalahi, belum menemui perdamaian.
Vaksinasi HPR ini dilakukan secara bergilir di 44 kelurahan dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat dan dilakukan melalui layanan jemput bola
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko membeberkan alasan DD menembak kucing tetangga dengan menggunakan senapan angin hingga tewas.
Program BPJS hewan diperuntukkan bagi pemilik hewan yang taraf ekonominya kurang mampu.
MENTERI Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengeluarkan arahan kesiapsiagaan risiko penularan penyakit Nipah, khususnya mereka yang baru bepergian ke negara berisiko tinggi.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
Lokasi terpencil dan infrastruktur kesehatan yang lemah di Kongo meningkatkan risiko penyebaran wabah akibat bangkai kelelawar tersebut.
Virus itu telah membunuh jutaan orang sejak muncul di Tiongkok pada akhir 2019. Kontroversi terus berputar di sekitar dari mana asalnya sampai sekarang.
Masyarakat yang memiliki kuda harus tetap waspada dan terus memperhatikan kebersihan kandang kuda agar tidak terjadi penyebaran virus Hendra.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved