Banjir Malinau Surut Beberapa Jam Sebelum Idul Fitri

M. Iqbal Al Machmudi
03/5/2022 10:05
Banjir Malinau Surut Beberapa Jam Sebelum Idul Fitri
BANJIR KALTARA: Petugas BPBD Kalimantan Utara dan aparat kepolisian bersiaga menghadapi bencana banjir.(ANTARA/ Dok. Brimob Kaltara)

BANJIR yang melanda Desa Long Pada, Kecamatan Sungai Tubu, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun warga yang mengungsi saat banjir terjadi.

Peristiwa tersebut berlangsung pada Senin dini hari (2/5), pukul 04.00 WITA atau beberapa jam sebelum dilaksanakannya perayaan Idul Fitri. Banjir terjadi setelah hujan lebat yang akhirnya menyebabkan debit air Sungai Tubu meluap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau melaporkan 49 KK atau 290 warga desa terdampak banjir yang telah surut.

"Dampak banjir antara lain rumah warga terendam 26 unit, rumah rusak sedang 8 unit, rumah dinas desa rusak berat 1 unit, fasilitas pendidikan rusak berat 3 unit dan perahu hanyut 2 unit," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (3/5).

BPBD setempat telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk pendataan dampak banjir tersebut. Di samping itu, personel memberikan imbauan kepada warga yang berada di bantaran sungai atau dataran rendah untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. "Menghadapi banjir di kawasan ini, BPBD bersama TNI, Polri serta aparat desa dan kecamatan bersiaga untuk upaya penanganan darurat," ujar Abdul.

Dijelaskan berdasarkan prakiraan cuaca pada hari ini (3/5), Kecamatan Sungai Tubu masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir. Sementara itu, analisis inaRISK mengidentifikasi sebanyak 13 kecamatan di kabupaten ini berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siaga terhadap potensi banjir susulan. Langkah petugas BPBD yang menginformasikan warga bantaran untuk waspada sudah tepat, khususnya mengantisipasi banjir kiriman dari hulu.

Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu menjalin koordinasi dan komunikasi terkait potensi hujan antara aparat desa atau kecamatan di kawasan hulu maupun aparat di wilayah Sungai Tubu.

Rencana kesiapsiagaan keluarga seperti identifikasi rute evakuasi atau tempat evakuasi sementara dapat diupayakan sejak dini. Di samping itu, setiap keluarga dapat mempersiapkan tas siaga bencana dengan barang-barang yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap keluarga. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya